Melihat Kecanggihan Mobil Antivirus Buatan China
- bbc
Pembuat mobil di China memanfaatkan kekhawatiran soal kesehatan dengan membuat kendaraan yang dinyatakan punya kemampuan antivirus. Model baru ini disebutkan bisa menyediakan perlindungan di dalam kabin selayaknya memakai masker wajah.
Beberapa pabrik mobil terbesar, misalnya Geely, meluncurkan mobil antivirus ini. Penjualan mobil di China merosot drastis dalam kuartal pertama tahun ini akibat wabah virus corona.
Mobil sehat
Geely merupakan merk pertama yang meluncurkan mobil antivirus, yang dibuat meneruskan proyek mereka sebelumnya yaitu produksi mobil untuk melawan polusi udara di kota besar.
- Ketulusan, penurunan polusi dan harapan di tengah wabah Covid-19
- Virus corona: WHO sebut polusi udara berpotensi pengaruhi risiko kematian akibat Covid-19
- Virus corona: Mengapa larangan perdagangan daging satwa liar China mungkin tidak efektif
Proyek mobil sehat mereka dibuat untuk menghentikan partikel-partikel kecil memasuki mobil, guna melindungi pengemudi dan penumpang dari bahan berbahaya.
Geely juga mengembangkan bahan antibakteri untuk membuat kemudi dan pegangan pintu bebas dari bakteri dan virus.
“Konsumen menghabiskan waktu lama di mobil mereka, hampir seperti rumah kedua. Dengan membuat mobil lebih sehat, kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen untuk hidup yang lebih berkualitas,” kata juru bicara Geely.
Geely juga mengirim kunci mobil kepada pembeli dengan menggunakan drone ke depan pintu atau balkon guna menghindari kontak langsung.
SAIC, perusahaan yang memiliki merk Inggris MG, menambahkan pilihan lampu ultra violet untuk mensterilkan udara yang melintasi sistem pendingin udara.
Sementara itu Guangzhou Automobile, GAC, menawarkan sistem penyaringan udara tiga lapis di mobil keluaran baru mereka.
Higienis di mobil, jadi pengembangan mobil di masa depan
Riset dari Frost & Sullivan berpendapat langkah-langkah ini hanyalah taktik pemasaran belaka.
“Sudah ada fokus untuk membangun perangkat kesehatan di mobil, dan Covid-19 ini menjadi faktor pendorong yang lebih besar,” kata Vivek Vaidya, ahli mobil di Frost & Sullivan.
Ia percaya, perangkat kesehatan dan higienis ini akan menjadi penentu bagi merk dan model mobil ke depannya.
“Ini tak terbatas di China saja, tapi tren global,” katanya.
Dampak virus corona
Namun Shaun Rein, direktur di China Market Research Group, tidak setuju: "Perusahaan-perusahaan ini mencoba mengambil keuntungan dari ketakutan terhadap Covid-19 sehingga mereka bisa menjual barang dengan harga mahal."
Tahun 2015, Tesla menjual mobil dengan sistem penyaringan antipolusi yang populer di China. Model "Bioweapon Defense Mode" ditujukan kepada orang yang khawatir terhadap polusi di kota-kota besar di sana.
“Para pembuat mobil sekarang mencoba memposisikan produk mereka sebagai aman dari virus. Saya bukan dokter atau ilmuwan, tapi saya ingatkan konsumen untuk waspada seandainya ada perusahaan mobil yang mengaku produk mereka bisa mengurangi kemungkinan penularan virus, terutama Covid-19,” kata Rein.
Awal bulan ini, perusahaan cat Nippon berkata mereka mengembangkan pelapis antivirus guna melindungi infeksi dari permukaan, sekalipun tak secara khusus menyebut virus corona.
Menurut perusahaan Jepang ini, cat VirusGuard mereka dirancang untuk dipakai di rumah sakit dan mereka sudah mendonasikan ke rumah sakit di Wuhan.
Di China, penjualan mobil jatuh 80 persen bulan Februari tahun ini, yang merupakan penurunan terburuk dalam 20 tahun terakhir. Bulan Maret penjualan membaik, tapi masih 43% di bawah periode yang sama tahun lalu.
Bulan April memperlihatkan peningkatan seiring orang kembali bekerja, sekalipun masih ada ketakutan menggunakan angkutan umum.
“Jaga jarak dan isolasi sudah tertanam di benak kita. Bisa dimengerti orang akan lebih hati-hati dan memilih bepergian dengan mobil sendiri daripada angkutan umum. Ini akan meningkatkan permintaan terhadap mobil,” kata Gianfranco Casati, direktur utama Accenture.
Pemerintah China juga membantu peningkatan penjualan mobil dengan memberlakukan potongan dan penukaran mobil lama yang beremisi tinggi dengan yang baru dan lebih ramah lingkungan.
“Analisis kami memperlihatkan, dibutuhkan tiga tahun untuk penjualan mobil kembali ke periode sebelum Covid-19,” kata Vaidya.