Gak Cuma yang Baru, Lelang Mobil Bekas Juga 'Loyo' Saat Pandemi
- Autobox
VIVA – Pemerintah Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona tipe baru atau COVID-19. Kondisi ini, jelas berpengaruh ke berbagai macam bisnis, salah satunya lelang kendaraan bermotor.
Presiden Director PT Balai Lelang Serasi (IBID Lelang), Daddy Doxa mengatakan, bisnis lelang mobil cukup terpengaruh dengan kondisi darurat COVID-19, dan sudah mulai terasa penurunannya sejak April 2020.
"Daya belinya turun. Situasi saat ini, orang kan prioritas untuk kehidupan dan kesehatan. Beli mobil bekas mungkin juga sekarang jadi pilihan nomor sekian, jelas ini terasa pengaruhnya," ujarnya saat dihubungi VIVA, Rabu 29 April 2020.
Tak hanya itu saja, larangan mudik juga mempengaruhi niat konsumen yang pada awalnya berencana membeli mobil bekas, baik di showroom maupun menggunakan sistem lelang. Dalam kondisi normal, kata dia, momen mudik bisa menjadi pendongkrak penjualan kendaraan baru, bekas, maupun lelang.
Baca juga: Lawan Corona, Toyota dan Mitsubishi Produksi Alat Pelindung Wajah
"Tadinya kami pikir bisa bernafas sedikit karena biasanya mudik penjualan naik. Tetapi mudik sudah dilarang, konsumen pasti berpikir buat apa beli mobil bekas, toh dia enggak pakai juga," tuturnya.
Daddy mengatakan, penurunan penjualan di bisnis lelang mobil bekas saat ini, sudah mencapai sekitar 30 persen. Dalam kondisi normal, panitia lelang biasa menyiapkan stok 300 sampai 400 unit kendaraan dalam satu kali jadwal lelang, dan unit yang laku bisa lebih dari 100 kendaraan.
"Sekarang ini, suplai kendaraannya banyak banget, tetapi yang beli sedikit. Contoh di Jakarta, sekali lelang saat ini bisa 300 sampai 600 unit, lakunya paling banyak 20 persen. Apalagi kami kan sekarang hanya pakai cara online karena yang di lokasi kami tutup dulu," tuturnya.