Hyundai Tetap Lanjutkan Bangun Pabrik di RI, Walaupun Ada Virus Corona

VIVA – Produsen mobil Hyundai tak hanya menjual produk kendaraan saja, tetapi juga akan melakukan produksi lokal di Tanah Air. Pabrik baru itu berlokasi di kawasan industri Deltamas di Cikarang, Jawa Barat.

Meski saat ini masuk ke dalam kategori darurat COVID-19, pembangunan fasilitas produksi kendaraan dengan total area seluas 77,6 hektar itu tetap dilakukan. Sehinggga, pabrik itu dijadwalkan bisa beroperasi pada semester-II tahun 2021

Presiden Direktur PT. Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), YoonSeok Choi,  mengatakan, pihaknya amat memahami situasi yang terjadi saat ini. Namun, HMMI berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat serta lingkungan di sekitar.

Sehingga, Hyundai ingin menunjukkan solidaritas kepada Indonesia dengan terus mendorong dan mendukung ekonomi, khususunya di bidang manufaktur kendaraan agar bisa terus bergerak dan bertumbuh dengan baik.

Baca juga: Ikut Arahan PSBB, BMW Tutup Pabriknya di Indonesia

“Kami di HMMI selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai hal utama. Kami menerapkan peraturan kebersihan yang lebih ketat, dan secara aktif mendisinfeksi tempat mereka bekerja secara berkala," ujarnya dalam siaran pers, Senin 20 April 2020.

Meski tak menghentikan pembangunan pabrik barunya di Tanah Air, kata dia, HMMI menghormati keputusan pemerintah dan telah berusaha keras untuk menerapkan aturan physical distancing yang ketat.

Tak hanya itu, komitmen untuk mendukung penuh masyarakat dan kemanusiaan juga telah direalisasikan dengan memberikan bantuan berupa 50 ribu set APD senilai Rp 8,2 miliar (USD 500 ribu) untuk tenaga kesehatan Indonesia secara bertahap.

"Kami berharap masa sulit ini akan segera berlalu bagi kita untuk dapat kembali lebih kuat,” tuturnya.

Diketahui merek otomotif yang berasal dari Korea Selatan itu, berencana untuk memproduksi mobil jenis SUV kompak, MPV kompak, dan model sedan yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara di pabrik barunya di Cikarang.