Virus Corona Paksa Honda Kurangi Produksi Puluhan Ribu Mobil di AS
- Pixabay
VIVA – Penyebaran Virus Corona di Amerika Serikat semakin buruk saat ini. Hal tersebut memaksa raksasa pembuat mobil asal Jepang, Honda, menutup sementara pabriknya di benua Amerika.
Keputusan ini disampaikan dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan Rabu waktu setempat. Dengan langkah ini, Honda menjadi produsen mobil pertama di daratan AS yang menutup pabrikanya secara besar-besaran karena Virus Corona.
Dilansir dari Business Insider, Rabu 18 Maret 2020, penutupan pabrik mesin dan transmisi Honda di Amerika Utara itu akan dilakukan mulai Senin 23 Maret mendatang. Semua pabrik yang ditutup rencananya akan mulai beroperasi di pada 31 Maret 2020.
"(Akibat penutupan itu), Honda mengurangi produksi mobil sekitar 40 ribu unit selama 6 hari," tulis pernyataan resmi perusahaan.
Baca juga: Suzuki Luncurkan Baleno Cross, Harganya di Bawah Rp200 Jutaan
Meski tidak beroperasi, Honda memastikan sekitar 27,600 pekerjanya yang terdampak akan tetap digaji. Selama penutupan pabrik, fasilitas produksi akan dibersihkan secara total.
"Honda akan menggunakan waktu penutupan ini untuk membersihkan fasilitas-fasilitas produksi dan area umum di sekitarnya, guna melindungi karyawan," tegas Honda.
Selain itu, penutupan ini dilakukan agar para karyawan dapat mengatur kehidupan sosialnya guna menghadapi pandemi Virus Corona ini. Sehingga ketika kembali beroperasi, mereka bisa bekerja secara maksimal.
Selama Virus Corona mewabah di AS, hanya Volkswagen yang secara singkat telah menutup pabrik di Tennessee selama satu hari. Hal itu dilakukan untuk memberi waktu kepada para pekerja mempersiapkan diri terhadap gangguan virus itu.
Baca juga: Pakai Tesla, Polisi Bisa Ngacir 0-100 Km Per Jam dalam 5 Detik
Pabrikan mobil lainnya seperti General Motor, Ford dan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) bekerja sama dengan United Auto Workers, Selasa waktu setempat, telah mengumumkan penutupan pabrik secara bergiiran. Namun, penutupan itu dilakukan dengan skala kecil dan tidak terlalu mengganggu produksi yang dilakukan.