Jika Tak Ada Ganjil Genap, Penjualan Mobil Bekas Jadi Cerita Sedih
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Berbeda dari tahun lalu, penjualan mobil di 2019 mengalami sedikit penurunan. Jika di 2018 total penjualan bisa mencapai 1,15 juta unit, maka tahun ini diprediksi hanya mencapai satu juta unit saja.
Hal serupa juga dialami para pedagang mobil bekas. Bahkan, penurunan yang mereka alami justru lebih parah. Seperti diungkapkan oleh Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih.
“Tahun lalu, sampai awal November bisa 35-38 ribu unit. Tahun ini, 30 ribu unit saja sudah ngos-ngosan, susah banget,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Jumat 22 November 2019.
Herjanto mengaku tidak tahu, mengapa pasar mobil bekas mendadak turun cukup banyak. Ia menduga, tahun politik dan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China menjadi beberapa alasannya.
“Angkutan umum juga sudah membaik. Taksi online juga sudah banyak, orang enggak perlu repot-repot membeli mobil,” tuturnya.
Menurut Herjanto, saat ini pasar mobil bekas tertolong oleh adanya kebijakan kawasan ganjil genap yang diberlakukan di DKI Jakarta. Hal itu membuat beberapa orang memilih untuk membeli mobil tambahan, demi bisa lancar tiba di tujuan.
“Kalau enggak ada ganjil genap, jadi cerita sedih, parah. Enggak tahu duit pada hilang ke mana. Beruntungnya WTC, karena kami besar. Itu pedagang yang kecil-kecil, bisa mampus,” ungkapnya.
Herjanto mengungkapkan, dengan kondisi seperti ini, para pedagang mobil kebingungan hendak memberi bonus pada karyawan mereka.
“Gimana bonus mau keluar, perusahaan saja enggak untung,” jelasnya.