Esemka Disebut Mirip Mobil China, Ini Komentar Gaikindo
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
VIVA – PT Solo Manufaktur Kreasi resmi masuk dalam jajaran perusahaan otomotif Tanah Air. Merek Indonesia itu, menawarkan mobil pikap bernama Esemka Bima sebagai produk pertamanya. Kendaraan tersebut sudah dibuka selubungnya pekan lalu, oleh Presiden Joko Widodo di Boyolali, Jawa Tengah.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran mobil Esemka. Sebab, mobil ini diproduksi secara lokal dan menyerap tenaga kerja dari anak-anak bangsa.
"Jadi kehadirannya merupakan hal positif. Paling penting buat saya, manufakturingnya dilakukan di Indonesia. Sebanyak mungkin akan menggunakan local component, sehingga akan menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya di Indonesia," ucapnya di Makassar, Rabu 11 September 2019.
Meski memiliki semangat memajukan industri otomotif Tanah Air, kehadiran Esemka Bima tetap menjadi bahan perbincangan. Sebab, tak lama setelah peluncurannya, beredar gambar mobil pikap bernama Changan. Mobil pikap asal Tiongkok ini disebut-sebut oleh warganet mirip dengan Esemka Bima.
Baca juga: Terungkap, alasan APM hanya edukasi mobil listrik di Jakarta
Gambar yang beredar di media sosial memang memperlihatkan mobil pikap Changan dengan kelir putih, pada kabin maupun baknya. Bahkan, tampilan eksterior keduanya yang mirip, membuat warganet menarik kesimpulan, bahwa Esemka Bima merupakan produk rebadge dari mobil Tiongkok tesebut.
Menanggapi hal tersebut, Nangoi mengatakan, kemiripan sebuah produk di industri otomotif saat ini merupakan sesuatu yang wajar. Hal ini terjadi, karena produsen kendaraan berlomba-lomba membuat kendaraan yang sesuai dengan selera global, dan bukan hanya di satu negara tertentu.
"Sekarang coba lihat, ada merek China seperti Wuling dan DFSK, itu mirip enggak dengan merek lain, mirip. Tetapi, kok enggak jadi bahan nyinyir. Buat saya yang penting, produksinya di Indonesia, kami dukung," ujarnya.