Pantas Saja Harga Mobil Tesla di Indonesia Mahal
- Istimewa
VIVA – Tesla menjadi salah satu kendaraan, yang dianggap cocok untuk masa depan. Penggeraknya bukan mesin berbahan bakar, melainkan dinamo listrik.
Selain tidak menghasilkan emisi, mobil tersebut juga dibekali banyak fitur canggih, seperti semi otonom hingga penjernih udara yang kualitasnya setara laboratorium.
Sayangnya, untuk mendapatkan Tesla di Indonesia, konsumen harus merogoh kocek cukup dalam. Mahalnya harga Tesla, kata Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, akibat banyaknya pajak yang harus dibayar.
Menurut pria yang bersahabat dengan artis Raffi Ahmad itu, ada beberapa biaya yang harus ditanggung konsumen, jika ingin mengendarai mobil listrik itu di Indonesia.
Baca juga: Bikin Stasiun Pengisian Mobil Listrik, Biayanya Bikin Melongo
“Ada Pajak Impor Barang, Pajak Pendapatan, Pajak Penghasilan, lalu kena lagi Bea Balik Nama. Lalu, ada lagi pajak barang mewah,” ujarnya di Jakarta, Rabu 28 Agustus 2019.
Khusus soal pajak barang mewah, kata Rudy, pemerintah sejatinya tidak memasukkan Tesla ke dalam daftar Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM, yang dikenakan saat impor kendaraan.
Bahkan, kini pemerintah juga menghapus pajak barang mewah yang dibebankan saat terjadi transaksi penjualan, yang dulu nilainya 5-10 persen.
“Ketika impor, itu ada PPnBM impor. Ketika jualan, ada luxury tax. Yang dihapus itu luxury tax, pajak barang mewah. Sedikit beda dengan PPnBM,” tuturnya.
Meski demikian, konsumen masih harus menanggung pajak impor barang, yang besarnya mencapai 50 persen dari nilai kendaraan itu sendiri. (kwo)