Pembalap Muda Beberkan Fakta Menarik soal Toyota Yaris
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Jajaran produk Toyota yang dijual di Indonesia saat ini sangat beragam. Dari sekian banyak model yang ada, Yaris bisa menjadi salah satu pilihan ketika hendak membeli mobil. Mobil ini sudah dikenal oleh kaum muda dan penggemar otomotif Indonesia.
Dalam kondisi baru, mobil ini ditawarkan dengan mesin bensin 1.500cc yang dikombinasikan dengan pilihan transmisi manual lima percepatan maupun otomatis CVT. Banderol untuk menebusnya, mulai dari Rp238,35 juta sampai Rp278,85 juta.
Selain nyaman dipakai dalam kondisi standar, Yaris juga bisa dioprek menjadi kencang dan dipakai untuk melahap trek aspal. Tak heran, jika tim balap Toyota Team Indonesia, memasukan mobil ini dalam jajaran kendaraan untuk berkompetisi di berbagai ajang olahraga otomotif Tanah Air.
Pembalap Toyota Team Indonesia, Demas Agil mengatakan, untuk turun di trek balap, bukan hanya butuh mobil yang kencang, tetapi juga nyaman digunakan. Hal ini akan mendukung pembalap agar bisa meraih kemenangan.
Baca juga: Doyan touring? Awas, asuransi bisa hangus
"Mobil untuk balapan itu harus nyaman, karena kan kecepatan tinggi, kalau enggak nyaman, pembalap akan merasa takut. Kalau Yaris ini nyaman, jadi kita berani," ujarnya di acara VIVA TalkLife, akhir pekan kemarin.
Tak hanya untuk berkompetisi di lintasan aspal sirkuit, Dimas mengatakan, Yaris juga menjadi kendaraan untuk menemani aktifitas hariannya. Mobil tanpa buntut itu disebut sebagai mobil yang menyenangkan. Sebab, mobil ini termasuk irit bahan bakar, namun tenaga mesinnya juga mumpuni dipakai di jalan raya.
"Untuk harian dengan spesifikasi standar, menyenangkan, untuk balapan juga. Tetapi bukan berarti mobilnya enak, terus bisa dipakai ngebut di djalan raya. Jangan begitu," ujarnya.
Sementara itu, Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska mengatakan, pihaknya terus melihat perkembangan sport otomotif di Tanah Air. Sehingga, kami bukan hanya membuat sebuah mobil, tetapi turut membantu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
"Jadi kayak Demas Agil ini, tugasnya bukan hanya balapan. Tetapi juga bisa kasih masukan Yaris ini mau diapakan lagi, agar bisa terlihat keren, lalu juga fun to drive," ujarnya.