Esemka Jadi Meluncur Enggak Sih? Ini Faktanya
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA – Nama Esemka kembali menjadi bahan perbincangan. Merek otomotif ini menyatakan siap memasarkan produknya untuk masyarakat. Tetapi, sampai sekarang wujudnya belum ada. Lantas, seperti apa fakta yang sebenarnya?
Awalnya, kendaraan ini digagas oleh seseorang bernama Sukiyat. Dia merupakan pemilik bengkel Kiat Motor, dan kerap membantu anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jawa Tengah.
Mobil ini kemudian mengundang perhatian Joko Widodo, yang saat itu menjadi Wali Kota Solo, Dia bahkan sempat mengganti kendaraan dinasnya, menjadi mobil Esemka. Tak heran, jika ada yang menyebut sebagai calon mobil nasional.
Nama Esemka kemudian meredup, saat Jokowi meniti kariernya sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi salah satu calon presiden Republik Indonesia pada 2014. Bahkan, penggagas mobil Esemka, Sukiyat juga tidak lagi terlibat dalam proyek mobil ini.
Baca juga: Menperin: Esemka Ditunggu Barangnya
Mobil ini kembali diperbincangkan, saat beredar foto pabrik Esemka di Cileungsi, Jawa Barat. Padahal, lokasi tersebut menjadi tempat penampungan mobil merek China, Geely. Beredar juga foto yang memperlihatkan Esemka Garuda.
Kini, PT Solo Manufaktur Kreasi tengah menyiapkan produk pertamanya. Presiden Direktur Esemka Eddy Wirahaja mengatakan, mobil perdana yang akan dipasarkan adalah jenis kendaraan niaga ringan atau pikap.
“Kami sedang mempersiapkan fasilitas, dan juga produksi kendaraan komersial di Boyolali,” ujarnya di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Eddy mengatakan, pihaknya menolak Esemka disebut sebagai mobil nasional. Meski demikian, kendaraan itu dikembangkan dan diproduksi oleh orang-orang Indonesia, termasuk di dalamnya siswa-siswa SMK di wilayah Jawa Tengah.
"Kami bukan mobil nasional, tetapi produksi mobil di indonesia. Jadi, jangan salah persepsi, mobil nasional kan cukup luas," tuturnya.
Sayangnya, Eddy masih enggan menyebut waktu peluncuran mobil pikap Esemka. Dia mengatakan, semua persiapan tengah dilakukan dengan matang, termasuk juga strategi pemasaran.
Hal tersebut dilakukan, agar Esemka bisa bersaing dengan merek-merek otomotif yang sudah ada di Indonesia saat ini.