Mobil 'Hantu' Belum Cocok untuk Indonesia
- Istimewa
VIVA – Produsen kendaraan di seluruh dunia, berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang bisa membuat kendaraan semakin canggih. Tak hanya dalam bentuk mesin, namun juga fitur yang diusung.
Salah satu contohnya, fitur yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak tanpa perlu dikendalikan oleh manusia. Teknologi ini biasa dikenal dengan istilah otonom, atau juga kerap disebut mobil hantu karena bisa jalan sendiri.
Beberapa pabrikan mobil ternama, sudah mulai menguji coba kendaraan masa depan tersebut. Beberapa bahkan telah menyematkan fitur pendukungnya, berharap konsumen nantinya terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan.
Lihat saja, bagaimana mobil yang dijual saat ini bisa berhenti tanpa pedal remnya harus diinjak. Sistem canggih yang dipasang, juga mampu memberi tahu pengemudi apabila kendaraan keluar dari lajur.
Meski demikian, teknologi otonom yang komplit dan sepenuhnya tanpa kendali, dianggap belum cocok untuk diterapkan di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Design Engineering Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor, Sony Satria.
“Di Indonesia, fitur ini masih cukup jauh untuk implementasinya. Di Eropa juga belum, karena ada beberapa isu yang harus diselesaikan,” ujarnya di ICE BSD, Tangerang, Kamis 25 Juli 2019.
Sony mengungkapkan, salah satu alasan utama teknologi itu belum cocok dijual secara massal, adalah karena belum ada aturannya secara resmi. Terutama, saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.
“Misalnya, seperti moralitas. Kalau nanti menabrak orang, yang mau disalahkan siapa? Teknologinya memang sudah ada, tapi perlu dikembangkan lagi,” tuturnya.