Ini Mobil yang Penjualannya Naik Drastis di RI: Sampai 44 Persen
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Kondisi ekonomi di Indonesia pada 2018 panas-dingin. Walau begitu fakta menunjukkan kondisi tersebut tak menyurutkan daya beli masyarakat untuk membeli mobil.
Fakta ini setidaknya nampak dalam paparan data yang disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Meski Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun lalu 1,1 juta unit, namun nyatanya sukses tembus di angka 1.151.291 unit.
Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, mengatakan ada kenaikan penjualan dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. "Tahun lalu targetnya 1,1 juta tapi melebihi target, naik 6,9 persen wholesales. Untuk retail naik delapan persen, produksi naik 10 persen, ekspor naik 14 persen, impor turun 4,3 persen," ujarnya di Jakarta.
Secara kategori penjualan sedan untuk mesin 1.500cc sampai 2.000cc turun 36 persen, namun secara total penjualan sedan turun 20 persen. Sedangkan mobil 4x2 naik enam persen, 4x4 turun lima persen, bus turun dua persen, pikap naik 12 persen, LCGC turun 1,8 persen.
Kenaikan penjualan paling drastis ada pada truk, hingga 27 persen. Namun kontribusi paling besar datang dari truk dengan daya angkut 24 ton ke atas, yang menyumbang sampai 44 persen. Alasan utamanya karena besarnya kebutuhan pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya.
"Truk kenapa naik yang 24 ton ke atas, naik 44 persen. Jadi pembangunan infrastuktur seperti jalan raya di bangun, jembatan, airport semua perlu truk untuk angkut material, pertambangan, perkebunan dan lain-lain," sambungnya.
"Secara merek Toyota dominan dengan pangsa pasar 30,6 persen, kedua Daihatsu dan seterusnya. Penjualan retail yang langsung ke konsumen, tidak beda banyak. Dari 2014 sampai 2018 bahwa 4x2 selalu adanya di atas 50 persen, jadi dari total penjualan satu tahun 55 persen dikuasai 4x2," tuturnya. (kwo)