Beli Mobil Bekas, Sudah Tidak Zaman Datang ke Showroom
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Zaman dulu, orang membeli mobil bekas pakai dengan cara datang ke ruang pamer. Tujuannya, untuk memeriksa secara langsung kondisi kendaraan, mulai dari eksterior hingga mesin.
Jika kurang pengetahuan soal mobil, biasanya konsumen mengajak kenalan mekanik atau teman yang lebih paham, agar tidak tertipu oleh pedagang.
Namun saat ini, kebiasaan itu mulai berubah. Semua berkat kehadiran teknologi internet. Bahkan, lapak jual beli kendaraan juga menyediakan fasilitas pengecekan. Sehingga, konsumen tinggal terima beres.
Hal tersebut diakui Presiden Direktur mobil88, Halomoan Fischer Lumbantoruan. Dia mengatakan, saat ini orang datang ke ruang pamer hanya untuk menyelesaikan transaksi.
“Mereka melihat dulu di internet, cari yang kita-kira cocok. Mereka enggak mau buang waktu. 56 persen konsumen cek internet dulu, dan tren seperti ini naik terus,” ujarnya di Jakarta, Rabu 19 Desember 2018.
Mereka yang melakukan pembelian mobil bekas dengan cara itu, kata dia, didominasi oleh mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
“Telepon dulu, Semakin banyak kaum millenial yang beli mobil dengan cara seperti itu. Ke depan, pasti akan terus berkembang,” tuturnya.
Menurut Fischer, bukan tidak mungkin nantinya tren pembelian mobil bekas akan benar-benar bergeser ke cara digital. Namun, hal itu tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
“Kalau beli baju kesempitan, ya sudah. Kalau mobil bekas harga ratusan juta rupiah, risikonya besar. Tapi, ke depannya mungkin saja,” kata dia. (yns)