Tren Beli Mobil Turun Gara-gara Transportasi Online

Toyota Avanza. Foto ilustrasi taksi online.
Sumber :
  • Dok. TAM

VIVA – Layanan transportasi berbasis online, Grab, membeberkan fakta hasil risetnya. Riset yang mereka lakukan menyebut, belakangan banyak masyarakat yang makin malas membeli mobil.

Riset ini dilakukan terhadap 5.000 konsumen mereka yang bekerja di perusahaan. Menurut Executive Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan, pihaknya juga pernah melakukan diskusi dengan salah satu agen pemegang merek mobil terbesar di Indonesia, yang mengakui penjualannya tahun ini datar.

“Kami tidak bisa langsung bilang (100 persen) karena tranportasi online (orang jadi enggan beli mobil). Bisa juga karena ekonomi, namun melihat peningkatan pengguna Grab terus tumbuh,” ujarnya kepada VIVA di Jakarta Selatan, Kamis 18 Oktober 2018.

Dia mengatakan, banyak pekerja lebih nyaman menggunakan jasa transportasi online untuk mobilitas sehari-hari. “Perusahaan-perusahaan sekarang juga banyak yang bekerja sama dengan Grab, karena tidak lagi memiliki mobil dinas (pasar fleet jadi berkurang),” katanya.

Lahan Parkir

Ada salah satu pernyataan lain yang acap dilontarkan para konsumen setia Grab. Banyak dari mereka enggan membeli mobil karena sulitnya lahan parkir di Ibu Kota.

Belum lagi bayang-bayang macet yang membuat tingkat stres mereka akan bertambah. Atas hal itulah banyak dari mereka kemudian beralih ke transportasi online.

“Saya rasa cari lahan parkir yang susah jadi salah satu faktor orang enggan beli mobil. Ketika saya ngobrol dengan perusahaan kebanyakan dari mereka juga konsen degan hal itu,” ujarnya.

"Lebih banyak driver Grab yang memang mengantar penumpang itu ke mal. Dari situ kami melihat kalau orang yang ingin ke mal malas mencari parkir, lebih nyaman naik transportasi online,” tuturnya lagi.