Pameran GIIAS Tak Pengaruhi Pasar Mobil Bekas

Sorot Mobil Mudik - Mobil bekas yang dijual pada ajang Bazaar Mobil Bekas di JX International Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2018 telah usai. Dalam hajatan tahunan itu, berbagai produsen kendaraan roda empat menawarkan beragam produknya.

Hajatan tahunan itu digadang-gadang bakal memengaruhi pasar mobil bekas. Sebab, banyaknya promo yang ditawarkan bisa menggoda konsumen dengan dana pas-pasan.

Namun, hal ini ditepis Senior Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih. Menurut dia, gelaran otomotif bertaraf internasional itu tak memengaruhi pasar mobil bekas.

"Biasa saja, enggak ada efeknya. GIIAS tahun ini kan enggak menarik, mobil baru tapi harga belum keluar. Beda dengan GIIAS 2017," kata Herjanto kepada VIVA di Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.

Ia menjelaskan, yang lebih memengaruhi pasar mobil bekas adalah kebijakan pemerintah soal ganjil-genap. Aturan itu menjadi 'surga' pedagang menjual kendaraan yang ada di ruang pamer mereka.

"Yang terasa itu ganjil-genap. Orang pada cari mobil yang pelatnya beda dengan yang mereka punya, banyak yang cari city car. GIIAS enggak ada urusan," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Chief Operation Officer Mobil88, Halomoan Fischer Lumbantoruan. Ia mengklaim, GIIAS 2018 tak menimbulkan dampak pada pasar mobil bekas. "Kondisi pasar mobil bekas saat ini ya normal-normal saja," tuturnya.

Menurut dia, target yang dipatok perusahaannya, ada maupun tidak adanya gelaran otomotif, sama seperti biasanya. Yakni sekitar 1.600 unit kendaraan dalam kondisi bekas pakai terjual.

"Volume di Mobil88 satu bulan sekitar 1.600 unit. Pergerakan sampai saat ini, diprediksi untuk Agustus akan mencapai angka segitu. Sepertinya (GIIAS) tidak berpengaruh," kata dia.

Tingginya minat akan mobil bekas pada tahun ini juga diakui Chief Executive Officer Carmudi, Nimash Stefano Kirihettighe. Pada semester pertama 2018, kata dia, penjualan mobil bekas di laman yang ia kelola naik 217 persen dari tahun lalu.

“Tren dunia online tidak hanya memengaruhi gaya hidup orang Indonesia, tapi juga terhadap cara mereka memasarkan atau menjual barang, mobil atau produk otomotif lainnya,” ungkapnya melalui rilis yang diterima VIVA.