Banyak Orang Jadi Punya Mobil Setelah Ada LCGC

Perkenalan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVA – Kehadiran kendaraan bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau atau KBH2 diklaim telah membuat dampak positif bagi industri otomotif Tanah Air. Bahkan, mobil ini sudah berkontribusi lebih dari 20 persen dari total penjualan kendaraan bermotor roda empat.

KBH2 atau masyarakat akrab menyebutnya sebagai low cost green car (LCGC) ini dijual di rentang harga Rp100 juta sampai Rp150 jutaan, tak heran jika mobil ini cukup laku di pasaran. Menurut Vice President Director PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, dengan harga tersebut, maka pasar yang besar bisa diraih oleh LCGC.

"Bicara range harga, bisa dihitung, segmen paling terbresar di bawah Rp300 juta, itu kendaraan yang paling mendominasi di tempat kami," kata Henry di Jakarta.

Harga yang ditawarkan untuk membeli mobil LCGC memang dirancang untuk memudahkan masyarakat. Dengan demikian, banyak pemiliknya saat ini merupakan orang-orang yang sempat bermimpi untuk membeli mobil.

"Yang penting bagi kami itu, catatan first buyer LCGC cukup besar. Jadi yang membeli mobil ini didominasi first buyer. Sehingga menurut saya, tujuan LCGC ini dikenalkan saya rasa berhasil," kata dia.

Terpisah, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan, bahwa adanya mobil LCGC bukan hanya membantu mewujudkan impian masyarakat memiliki mobil, tetapi juga untuk perusahaan atau merek otomotif itu sendiri.

"Saat ini penjualan LCGC mencapai 23 persen dari pasar nasional. Ini hampir sama dengan kue MPV Low yang memang sudah lama menjadi favorit masyarakat dengan penjualan 25 persen dari total nasional," kata Amel.