'Biang Kerok' Penjualan Mobil Sejuta Umat Merosot Tajam

Xpander dan Avanza.
Sumber :
  • Carusermagz

VIVA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil selama semester satu, tahun ini. Namun, ada yang mencuri perhatian jika melihat data penjualan dari semua brand di Juni 2018, karena rata-rata menurun dan terjadi di semua segmen.

Seperti halnya segmen mobil sejuta umat alias Low Multi Purpose Vehicle (MPV) yang megalami penurunan drastis hingga 50,2 persen. Pasalnya, total penjualan Low MPV di Mei masih mencatatkan angka 26.290 unit, namun memasuki bulan selanjutnya hanya setengahnya, yakni 13.090 unit.

Melihat penurunan tersebut, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan distribusi unit dari pabrik ke diler menurun karena permintaan diler dari pabrikan. Selain itu, karena adanya libur lebaran, maka pabrik tidak menjalankan produksi beberapa hari.

"Yang pertama kenapa produksi turun karena periode lebaran, ada keterbatasan produksi. Sehingga sangat banyak (penurunana) semua maker mengalaminya di Mei," ujar Soerjo saat dihubungi VIVA.

Tapi jika melihat penjualan beberapa produk di Low MPV ada sedikit kejanggalan. Di mana jumlah penjualan Daihatsu Xenia dan Avanza sangat tidak sebanding jika mengacu data selama satu semester. Saat Mei, Xenia terjual 3.082 unit namun memasuki Juni hanya 524 unit.

Sementara Avanza yang sama-sama produksi di pabrik Daihatsu, justru angka distribusi dari pabrik ke dilernya stabil, karena dari 6.477 unit menjadi 4.648 unit di Juni. Lalu apa penyebab kedua mobil satu pabrikan itu bisa mendapat hasil yang berbeda jauh dalam hal penjualan wholesales.

"Permintaan ke manufacturing tergantung dari jaringan dilernya, kenapa suplay ADM (Astra Daihatsu Motor) ke Toyota lebih besar. Karena menurut saya pernah dijawab oleh bu Amelia Tjandra (Marketing Direktur ADM) tergantung dari order masing-masing distributor. Intinya pemenuhan barang kita ada di ADM," tuturnya.