Kenapa Leasing Tak Sembarang Biayai Kredit Mobil China
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Ternyata leasing tak sembarang mau memberikan pembiayaan kredit pada konsumen mobil-mobil China. Apalagi mobil China belakangan punya rekam jejak tak seharum jenama asal Jepang dan Eropa.
Seperti halnya pada dua merek baru yang memulai peruntungan di Indonesia, Wuling dan DFSK. Mereka tak langsung mendapat partner leasing karena membutuhkan waktu untuk dapat dipercaya.
Adira Finance sebagai salah satu leasing terbesar di Indonesia menyatakan, sebelum memutuskan menjadi mitra Wuling dan DFSK pihaknya harus melakukan riset hingga satu tahun. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Deputy Director Head of Retail Car Financing PT Adira Dinamika Multi Finance, Harry Latif.
“Wuling proses satu tahun (menjadi leasing) beberapa merek ada lima bulanan. Kami menurunkan tim juga untuk melihat langsung pabriknya (Wuling), siapa holder-nya. Untuk membuktikan saja, misalnya bilang produksi satu bulan 10 ribu unit, kalau pabriknya dua hektare mana mungkin,” ujarnya kepada VIVA di Jakarta.
Adira, kata dia, juga mencari tahu visi-misi ke depan hingga jaringan diler dan siapa partner dilernya. Apabila produknya bagus, visi-misinya bagus tetapi partner dilernya tidak fokus di otomotif, bakal tidak masuk kategori Adira.
“Awalnya me-review dulu tiga bulan, enam bulan sampai satu tahun seberapa jauh realisasinya (pembayaran cicilan). Karena mau pakai tenor pendek market-nya tidak terlalu besar, lebih banyak orang beli mobil di Indonesia itu tenor cicilannya empat sampai lima tahun, untuk satu tahun jarang.” tuturya.
Sedangkan DFSK yang sama-sama merek asal China, dirinya mengaku sudah melakukan riset cukup lama. Tapi sampai saat ini masih ada beberapa poin yang belum terselesaikan. Seperti diketahui, DFSK hanya menawarkan Glory 580 sebagai mobil penumpang dengan harga Rp245,9 juta sampai Rp308 juta.
“DFSK kami penjajakan sudah lama, dan kami sudah di titik ujung MoU, jadi tinggal satu dua poin langsung beres (jadi partner leasing). Kami sudah bisa mengakses mereka (DFSK), kami sudah tahu dilernya siapa saja,” sambungnya. (ase)