Puluhan Mobil Kumpul di Bandung, Berebut Raja Modifikasi

Deretan mobil di kontes modifikasi IAM
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Kontes modifikasi mobil paling bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan PT HIN Promosindo kembali bergulir. Kali ini kontes modifikasi tahunan Indonesia Automodified (IAM) digelar di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu-Minggu 12-13 Mei 2018.

Panitia Penyelenggara PT HIN Promosindo, Husna Sugiana mengatakan, acara ini diikuti 71 peserta di Bandung yang memasuki seri keenam ini, lebih sedikit ketimbang seri pertama di Surabaya dengan peserta mencapai 250 unit mobil. Sebab, menurut Husna, mencari tempat indoor yang luas di Bandung.

“Peserta yang hadir dari Surabaya, Yogyakarta, Lombok, Jakarta. Tapi yang lebih dominasi dari Bandung. Kenapa jumlah pesertanya sedikit? Karena lokasi acaranya hanya muat 71 mobil, yang daftar sebenarnya banyak lebih dari 100,” ujarnya kepada VIVA di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 12 Mei 2018.

Nah dari puluhan unit mobil yang ikut lomba, menurut pantauan VIVA, rata-rata mengusung gaya street racing, elegan dan stance. Untuk jenis mobil yang ikut lomba juga beragam, di antaranya Mazda Miata, Honda Civic, Honda Prelude, Ford Fiesta, Daihatsu Sirion dan masih banyak lagi.

“Penilaian modifikasi didasarkan kualitas dan kelengkapan pada 7 sektor yang meliputi overall build, exterior, paint, engine, undercarriage, interior, car audio dan video, serta presentasi. Di IAM tahun ini, gelar King of Automodified terbagi dua yaitu, kelas players dan tuners,” tuturnya.

Kelas players yang dimaksud adalah mobil sudah sering mengikuti ajang modifikasi dan memang untuk kompetisi bukan dipakai harian. Biasanya mobil yang hanya digunakan kompetisi bentuknya ekstrem, maka mobil yang masuk kelas players tidak mengikuti peraturan umum IAM.

Contohnya tidak boleh mengubah jarak sumbu roda atau wheelbase, namun untuk kelas players masih diperbolehkan. Berbeda dengan kelas tuners, tidak terlalu ekstrem dan masih fungsional karena bisa untuk sehari-hari dan ada beberapa batasan yang tidak boleh dilanggar, misalnya mengubah struktur aslinya.

“Jadi kita ada sistem poin elite, nah poin ini sistemnya setiap peserta yang mengikuti seri di kota-kota berbeda dapat poin, jika jadi pemenang di salah satu kategori. Hadiahnya untuk The King itu setiap kota Rp2,5 juta, sedangkan untuk poin gelar King itu dapat 100. Satu poin itu kita tukar seharga US$1. Nah poin ini baru bisa ditukerin jadi uang pas final battle di Jakarta,” tuturnya.