Berapa Sih Usia Pakai Minyak Rem pada Mobil?
- www.pixabay.com/IgorShubin
VIVA – Minyak rem merupakan salah satu komponen penting untuk mendukung pengereman maksimal sebuah kendaraan. Sebab, minyak rem jadi penentu sistem pengereman dapat berjalan baik atau tidak.
Sebab, yang membantu penekanan piston pada kaliper adalah minyak rem. Sebab itu, minyak rem perlu diperhatikan keberadaannya. Karena, apabila sudah terkontaminasi dengan air, fungsinya jadi tak maksimal dan rem bisa blong.
Business Director PT Laris Chandra sebagai distributor STP, Stanley Tjhie mengatakan, ketika menyerap kandungan air di udara, kualitas minyak rem akan menurun. Karena, jika titik didih minyak rem lebih cepat, fungsinya sudah tidak maksimal.
“Jadi, setiap 20 ribu kilometer kita menyarankan untuk mengganti. Karena, setelah 20 ribu kilometer atau dua tahun sekitar tiga persen, dia punya kadar air di dalam minyak rem, sudah harus diganti dengan cara mengurasnya, jangan sekadar ditambah,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 27 April 2018.
Sambung dia, penggantian minyak rem juga ditentukan dari iklim di berbagai daerah. “Kalau tidak diganti, semakin banyak percampuran air di dalam. Maka, ketika ekstrem braking ada udara palsu, jadi rem tidak pakem,” tuturnya.
Produk baru
Di ajang IIMS 2018, STP meluncurkan produk terbaru bernama STP Brake Fluid with Activgard Technology. Minyak rem asal Amerika Serikat ini diklaim dapat melindungi seal karet, agar tidak mudah mengeras, getas, dan bocor.
“Dengan teknologi Activgard, minyak rem ini dapat mengikat unsur air akibat kelembaban udara di dalam sistem rem. Sehingga, tidak menyebabkan oksidasi dan menghindari rem blong akibat angin palsu,” sambungnya. (asp)