Seleksi Ketat SPG Toyota: Mulus dan 'Besar' Bukan Jaminan
- VIVA/Purna Karyanto
VIVA – Menjadi usher merek otomotif atau masyarakat kerap menyebutnya sebagai sales promotion girl (SPG) ternyata bukan perkara mudah. Tak cukup hanya bermodalkan wajah cantik dan bodi mulus nan aduhai saja.
Para 'bidadari' otomotif juga harus melewati beragam tahap seleksi ketat sebelum terpilih. Seperti yang diceritakan, Imay, salah seorang Toyota Pretty --sebutan untuk usher otomotif Toyota. Perempuan kelahiran 31 Juli 1996 ini mengaku, seleksi untuk menjadi usher itu mencakup tiga penilaian, yakni brain, beauty, dan behaviour.
"Jadi enggak cuma cantiknya saja, harus ada pengetahuannya juga, terus perilakunya juga dilihat. Sama yang pasti harus tahu soal dunia otomotif. Terus nanti ditanya juga, punya kemampuan lain atau enggak, ini masuk kategori penilaian," ujar Imay saat berbincang dengan VIVA.
Setelah seleksi, kata Imay, bukan berarti usher otomotif bisa langsung berdiri di sebelah mobil atau ikut dalam event-event pameran otomotif. Perempuan-perempuan cantik ini akan diberi pelatihan mulai dari berpose, fitting kostum, hingga pembekalan tentang produk mobil Toyota.
Tato Dilarang
Sementara itu, Indah, Toyota Pretty lainnya mengatakan, secara fisik Toyota Usher memang harus memiliki penampilan yang menarik, tinggi badannya minimal 168 sentimeter, serta disarankan untuk tidak memiliki tato di bagian yang nantinya tidak tertutup pakaian, seperti tangan, lengan, dan bagian tubuh terbuka lainnya.
Saat ditanya adakah ukuran-ukuran tertentu pada bagian-bagian sintal yang turut jadi pertimbangan seleksi, dirinya mengatakan tidak. Besar atau tidaknya ukuran pinggul atau dada tidak menjadi patokan penilaian dalam seleksi.
"Kalau ukuran lain enggaklah. Kalau sudah lolos seleksi berarti memang sudah dianggap ideal secara fisik dan penampilan. Namun masih ada seleksi dan pembekalan pengetahuan lainnya," kata dia.
"Kriterianya banyak dan sekali proses seleksi, yang daftar itu bisa sampai 500 orang lebih, cantik-cantik, terus pintar semua. Tapi memang setiap tahunnya cuma sekitar 30 sampai 60 orang saja yang jadi," ujar Indah. (hd)
Lihat videonya di bawah ini: