Kayak Apa Sih Diler Daihatsu di Jepang?
- VIVA.co.id/Hadi Suprapto
VIVA – Sepintas diler itu mirip di Indonesia. Logo besar di depannya, dan parkiran luas saat masuk pintu gerbang. Mobil-mobil berjejer. Ada yang baru, ada yang lama.
Hanya saja saat masuk showroom, perbedaan mencolok dengan Indonesia: tak ada mobil sama sekali. Di dalamnya hanya ada kafe dan beberapa petugas.
Berbagai minuman dan makanan ringan disediakan. Semua gratis. Ada playground untuk anak kecil, dan tukang pijat yang akan melayani Anda sambil menunggu mobil diservis.
"Kami memang membuat konsumen nyaman," kata Keiichi Goto, pemilik jaringan diler di Sigha.
Masuk ke dalam toilet, sudah disediakan popok bayi. "Semuanya gratis," kata Goto.
Semua pekerja berdiri. Tak ada kursi di dekat meja. Katanya, supaya bisa gerak cepat. Jadi kalau ada pelanggan datang, langsung sigap.
Akankah diboyong ke Indonesia?
Marketing and Customer Relation Division Head Astra International-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan, sebenarnya konsep ini sudah ada di Indonesia. Di diler BSD Serpong, misalnya, layanan plus-plus sudah bisa diperoleh. Seperti kafe, wifi, hiburan dengan audio kelas atas.
Hendrayadi Lastiyoso (VIVA.co.id/Hadi Suprapto)
Bedanya, di Serpong pijatnya pakai kursi pijat. Dan perpustakaan diganti dengan tempat hiburan. ”Budaya membaca Indonesia belum setinggi Jepang,” katanya. (art)