Kecelakaan Saat Mudik Umumnya Disebabkan Pengendara Pemula

Ilustrasi kecelakaan.
Sumber :
  • @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Kini banyak pengendara mobil dan motor yang hanya sekadar memiliki kendaraan, tapi tidak mengentahui cara berkendara yang baik dan benar. Terlebih saat musim mudik, di mana pengendara mobil dan motor banyak yang masih masuk ke dalam kategori pemula.

Jusri Pulubuhu sebagai penggiat Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, saat melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik, yang perlu jadi perhatian agar tidak terjadi kecelakaan yaitu, hindari berdekatan dengan pengendara yang masih pemula.

Jusri menyebut, mereka yang baru mengendari mobil dan motor dibawah 18 bulan itu masuk kategori green bikers dan green driver. Dan untuk kecelakaan yang terjadi di jalan raya bukan karena kendaraan atau jalanan sebagai penyebab utamanya, tapi pengendara itu sendiri atau human error.

“Bawa mobil dan motor itu bukan karena naulri pengalaman atau insting, tapi pemahaman. Minimnya di Indonesia yaitu pemahaman yang tidak dipenuhi para pengendara motor dan mobil. Jadi mereka hanya berangkat dari pengalaman dan naluri saja untuk mengantisipasi kecelakaan,” ujarnya kepada VIVA.co.id, beberapa waktu lalu.

Jusri pun merasa prihatin jika mendegar dari orang berkata bahwa kecelakaan itu adalah takdir. Sebab, menurutnya, di Indonesia terlalu banyak kelompok marjinal, jadi yang penting bisa membeli motor dan mobil secara kresit, tanpa berpikir untuk membayar cicilan kedepannya.

“Mati karena kecelakaan itu banyak yang beranggapan takdir dan itu salah. Contoh kaum marjinal, tetangganya sudah jelas-jelas meninggal kecelakaan gara-gara mudik dengan kondisi motor atau mobil sekian rupa bawa beban banyak dan lewat jalur yang ekstrim,” ucapnya.

Ia melanjutkan, mereka atau pengendara pemula tidak mempedulikan kecelakaan yang sudah terjadi.

“Kecelakaan itu mengabaikan, tidak mengantisipasi, jadi bukan takdir. Enggak ada takdir itu kecelakaan, takdir itu kematian, jodoh, rezeki, bukan kecelakaan. Kecelakaan itu adalah satu upaya yang gagal dalam menyikapi dan kurangnya pemahaman,” katanya menambahkan.