'Begitu Mesin Kendaraan Dihidupkan, Malaikat Maut Mengintai'
- Twitter @TMCPoldaMetro
VIVA.co.id - Kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap keselamatan berlalu lintas masih kurang. Buktinya, jumlah kecelakaan lalu lintas hasil Operasi Lilin pada perayaan Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu masih banyak.
Jawa Timur menempati rangking pertama kategori jumlah kecelakaan selama tahun 2015, termasuk pada hasil Operasi Lilin 2015 lalu. Itu sebanding dengan jumlah penindakannya.
Data yang diperoleh menyebutkan, sebanyak 380 kecelakaan terjadi di Jatim, sepanjang liburan panjang beberapa hari lalu. Kecelakaan mengakibatkan 63 orang meninggal, 69 orang luka berat, dan 529 orang luka ringan.
Jumlah kasus tersebut naik dibandingkan Operasi Lilin tahun 2014. Naik 17 persen untuk korban meninggal dunia, dua persen untuk korban luka berat, dan naik empat persen untuk korban luka ringan.
"Jatim (jumlah kecelakaan lalu lintasnya) selalu nomor satu," kata Direktur Ditlantas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Verdianto Iskandar Batticaca, di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu 6 Januari 2016.
Kecelakaan didominasi kendaraan roda dua dengan korban mayoritas usia produktif atau pelajar. "Karena berbarengan dengan libur sekolah. Pengendara yang liburan banyak sekali anak-anak usia pelajar," kata Verdianto.
Namun, lanjut dia, secara umum, jumlah kecelakaan lalu lintas di Jatim, selama 2015 meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi, secara kualitas menurun delapan persen. "Jumlah korban fatalitas (korban jiwa) menurun," tandasnya.
Menurutnya, Ditlantas juga tengah berupaya menertibkan kendaraan roda empat pengangkut barang dengan bak terbuka, seperti truk dan pikap.
Kata Verdianto, banyak truk dan pikap dengan bak terbuka dipakai mengangkut orang di hampir seluruh daerah di Jatim. Padahal, itu berbahaya bagi keselamatan.
Verdianto menganalisis masih tingginya angka kecelakaan di Jatim, disebabkan beberapa hal. Rata-rata, karena masih rendahnya pengendara akan keselamatan diri dan orang lain.
"Padahalm berkali-kali disosialisasikan peduli keselamatan dalam berkendara. Karena, begitu mesin dihidupkan, malaikat maut mengintai," ujar Verdianto. (asp)