Kiat Sukses Produsen Truk Tiongkok Hadapi Kepungan Jepang

Parade Truk Baru di IIMS 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nama First Automobile Works (FAW) mungkin tak sepopuler beberapa produsen kendaraan niaga truk dan bus asal Jerman dan Jepang. Namun perusahaan truk dan bus asal Tiongkok ini terbukti tetap mampu eksis meski dikepung produsen kendaraan niaga asal Jepang. Lalu apa yang membuat FAW tetap mampu bertahan?

Presiden Direktur PT Gaya Makmur Mobil, agen tunggal FAW di Indonesia, Robert Lie mengatakan keberhasilan FAW bertahan dari gempuran produk-produk Eropa dan Jepang karena berbagai strategi.

"Sebelum resmi masuk ke Indonesia pada 2009, kami telah menyiapkan segala sesuatu, seperti SDM hingga pelayanan after sales," kata Robert Lie saat ditemui VIVA.co.id di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di SCB City, Tangerang.

Robert melanjutkan, FAW juga selalu mengedepankan teknologi, kualitas, keamanan hingga faktor konsumsi bahan bakar untuk setiap produk-produk yang mereka luncurkan.

"Total sekarang ada 20 tipe dan semua setara dengan produk-produk Eropa dan Jepang. Selain itu, keunggulan kami tentu berani bersaing untuk masalah harga. Kami juga selalu berusaha memberikan kepuasan kepada pelanggan terutama mengenai pelayanan after sales," kata Robert Lie.

Saat didesak mengenai strategi harga dari setiap produk yang diluncurkan, Robert Lie mengatakan, FAW menentukan harga berdasarkan kelas konsumen. Dengan kata lain, PT Gaya Makmur Mobil akan memberikan harga berbeda-beda tergantung dari konsumen yang membeli produk mereka.

"Untuk detail harga, kami tidak bisa bilang. Kita menentukan kisaran harga tentu melihat konsumen juga karena mereka yang nantinya akan menjaga nama kami," kata Robert Lie.

Berbicara mengenai target, Robert Lie mengatakan bahwa pihaknya tak memasang target khusus. Terlebih dalam pameran GIIAS 2015, pihaknya hanya ingin memperkenalkan produk-produk mereka pada konsumen.

"Kondisi ekonomi kini sedang sulit, jadi kami tidak memasang target, hanya pengenalan produk yang paling penting," kata Robert Lie.