Tak Bisa Bertani, Pengungsi Sinabung Dilatih Jadi Montir
- Dok: Yamaha Indonesia
VIVA.co.id - Meski sempat berhenti, namun aktivitas Gunung Sinabung pada akhir Juni kemarin kembali meningkat. Material erupsi dari gunung yang berada di Sumatera Utara ini melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bermukim di sekitar gunung. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor yang paling mengalami dampak akibat erupsi.
Lahan pertanian dan perkebunan seluas 46.935 hektare rusak berat, dimana kerusakan terbesar terjadi pada tanaman cabai (1.701 hektare) dan buah jeruk (1.177 hektare), yang merupakan tanaman paling banyak ditanam petani.
Simpati dengan kejadian ini, salah satu perusahaan otomotif roda dua, Yamaha, mendirikan Rumah Belajar Yamaha, yang digunakan untuk memberikan pelatihan teknis seputar kerja mekanik, selama dua bulan, mulai dari Juni hingga Juli 2015, kepada para pengungsi.
“Pelatihan diberikan untuk mereka yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Mata pencaharian mereka petani, tapi dengan adanya bencana ini jadi tidak produktif. Lagipula, sekarang tinggal di tempat pengungsian jauh dari rumah. Karenanya harus punya alternatif pekerjaan baru dan bisa cari uang sendiri,” ungkap Hendry, Direktur PT Alfa Scorpii, main dealer Yamaha Medan, melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 3 Juli 2015.
Pelatihan di bulan Juni dan Juli ini diikuti 16 orang peserta, yang rata-rata sudah memiliki pengetahuan teknik, mulai dari lulusan SMA dan SMK. Selain itu, Yamaha juga berbagi ilmu mengenai sistem karburator dan injeksi motor matik, motor sport dan motor bebek.