Mengintip Mobil Bung Tomo
- Surabaya Post/Syarif Abdullah
SURABAYA POST – Mobil Opel Kapitan milik Bung Tomo akhirnya disandingkan dengan monumen pemiliknya di Museum 10 November kompleks Tugu Pahlawan, Surabaya. Mobil keluaran tahun 1956 itu pernah berjasa mendampingi Sutomo atau Bung Tomo sang pengobar semangat Arek-arek Suroboyo.
“Kami akan resmikan tepat pada Hari Pahlawan, 10 November mendatang,” kata Sutopo, Jumat 29 Oktober 2010.
Kondisi mobil berplat nomor N 1708 A itu sangat memprihatinkan. Karat banyak mewarnai bagian mobil. Keempat rodanya juga sudah rusak. Cat mobil yang berwarna biru kehitaman itu juga banyak yang mengelupas termakan zaman.
Beberapa aksesoris penghias dan penanda mobil juga tidak lengkap karena banyak yang hilang. “Sebenarnya mobil ini masih relatif kokoh dan kuat,” ujar Sutopo.
Berbeda dengan bagian luarnya, interior mobil relatif masih lengkap. Jok mobil depan dan belakang masih utuh. Setir, radio, dan dashboard juga masih terlihat bagus. Begitu pula dengan pintu dan jendela, juga masih lengkap, termasuk kaca-kacanya. “Sebelum ditempatkan, akan kami renovasi ke bentuk aslinya,” ujar Sutopo.
Kehadiran mobil milik pahlawan nasional Bung Tomo ini menambah koleksi sejarah di Museum 10 November. Sebelum dibawa ke Surabaya, Opel Kapitan ini sempat mangkrak bertahun-tahun di rumah Bung Tomo, di Jalan Ijen, Malang. “Waktu keluarga Bung Tomo pindah ke Jakarta, mobil itu tidak pernah diperhatikan,” kata Sutopo.
Mobil tersebut dititipkan pada Mas’ud warga Jalan Gatot Subroto, Malang. Di tempat ini mobil dibiarkan begitu saja di dalam garasi selama bertahun-tahun. “Akhirnya putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo, menghibahkan mobil itu untuk koleksi monumen 10 November. Pak Bambang sendiri yang langsung menelepon kami di sini,” ujar Sutopo.
Mobil tersebut diangkut dari Malang ke Surabaya menggunakan truk. Sekitar pukul 11.30 kemarin, mobil antik buatan Eropa itu tiba dan ditempatkan sementara di areal parkir kompleks Tugu Pahlawan.
Opel Kapitan 1956 bermesin 2,5 liter enam silinder. Tenaga yang dihasilkan 75 PS. Mobil tiga transmisi ini bisa mencapai kecepatan 140 km per jam. Dalam perjalanan 100 km, mobil ini akan menghabiskan bahan bakar 13 liter. (hs)
Laporan: Syarif Abdullah