Viral Pengemudi Mobil Kena Palak Preman di Bandung, Warganet Geram

Aksi premanisme serang pengemudi mobil di Bandung
Sumber :
  • Instagram/dramaojol.id

Bandung, VIVA – Kasus aksi premanisme yang menargetkan pengemudi mobil kembali terjadi. Modus yang digunakan beragam, mulai dari pemalakan hingga intimidasi di jalan raya.

Baru-baru ini, terjadi aksi pemalakan dan premanisme yang dilakukan oleh seorang pria di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dikutip VIVA dari laman Instagram @dramaojol.id pada Kamis, 30 Januari 2025, pria tersebut memaksa pengemudi mobil untuk memberi sejumlah uang dengan mengetuk keras kaca jendela mobil.

Dalam video terlihat, pria tersebut memaksa pengemudi mobil untuk membuka jendela dan melajukan mobilnya pelan-pelan.

Merasa diabaikan oleh pengemudi mobil, pria pemalak tersebut justru mengikuti mobil tersebut dan merusak mobil menggunakan sebuah alat yang diduga senjata dari sang pelaku.

Diketahui, peristiwa ini terjadi sesaat sedang lampu merah sehingga pengemudi mobil tidak bisa menghindari aksi premanisme tersebut lantaran ada kendaraan lain didepannya.

Kemudian, pengemudi mobil memilih untuk turun dan memukul pelaku ini di bagian belakang kepala. Namun, pelaku masih bisa berdiri dan bahkan menghadang mobil lain.

Adapun, pengemudi mobil tersebut mengalami kerusakan pada talang air, bodi mobil baret, dan kaca spion mobil patah. Peristiwa ini diketahui berakhir secara damai.

Berkaitan dengan aksi premanisme yang merajalela, Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana menyarankan agar setiap pengemudi mobil bisa menghadapi situasi tersebut dengan tenang.

"Menghadapi mereka ini harus dengan ketenangan. Tutup jendela dan jangan bangun komunikasi yang bisa berujung negosiasi yang enggak jelas," ujarnya saat dihubungi VIVA, beberapa waktu lalu.

Melihat aksi premanisme di Bandung ini, banyak warganet merasa geram dan menyebutkan bahwa pelaku tersebut memang sudah terbiasa melakukan aksi premanisme.

"Di Jogja sering tawuran (pelaku premanisme di video) karena kebiasaan minum-minum mabok-mabok, heran," kata warganet.

"Nggak bakalan hilang orang-orang berperilaku kayak begini karena ujung-ujungnya hanya damai, tidak ada efek jera kalau kena hukuman," tulis netizen.

"Kok ada tindakan jelas-jelas kriminal bisa damai, makin aneh negeriku," kata satu warganet.