Warga Subang Sudah Interview Kerja di Pabrik BYD, Punya 5 Kemampuan Ini Dijamin Lolos
- Doc. BYD Motor Indonesia
VIVA – Proses penyaringan tenaga kerja di pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat, sudah berlangsung mulai Januari 2025 dengan melibatkan pemerintah setempat, dan pendaftaran dibuka secara online.
Sebelum pabrik BYD beroperasi pada awal 2026, memasuki tahun ini sudah ada ratusan pelamar dari warga setempat yang sudah mengikuti interview tahap awal di Aula Disnakertrans Subang, Kamis 9 Desember 2025.
“Awalnya saya bersurat pada mereka (BYD), agar memprioritaskan warga Subang dalam perekrutan tenaga kerja. Alhamdulillah mereka respon,” ujar Kepala Disnakertrans Subang, Rona Mairansyah kepada Viva Jabar, dikutip, Jumat 10 Januari 2025.
Seperti diketahui pabrik BYD awalnya hanya bisa menyerap sekitar 8.700 tenaga kerja, tapi adanya perluasan kapasitas produksi diharapkan lebih dari 18.000 peluang pekerjaan baru akan tercipta di berbagai sektor.
PT BYD Motor Indonesia meyakini, selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, perluasan ini juga memberikan kesempatan untuk transfer knowledge yang akan memperkaya keterampilan teknis tenaga kerja di Indonesia.
Melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia, nantinya akan dilibatkan dalam berbagai keahlian di industri kendaraan listrik, mulai dari proses produksi, pengembangan teknologi baterai, hingga elektrifikasi kendaraan.
Sementara menurut Kepala UPTD Balai Latihan Kerja Subang, Ucu Kuswandi ST, tahap interview pertama ada 5 kompetensi yang dibutuhkan, yaitu bisa bahasa mandarin, otomotif, las, elektronika, dan operator forklift.
Bagi warga yang belum mengusai sejumlah kompetensi tersebut pihaknya menggelar pelatihan khusus, termasuk bahasa mandarin. Artinya warga Indonesia akan berkomunikasi dengan tenaga kerja China di pabrik tersebut, termasuk para petinggi BYD.
“Kita belum pernah membuka pelatihan tersebut, dalam pelatihan skill dan kompetensi, maka dari itu di 2025 ini kita akan menyertakan pelatihan bahasa mandarin dalam pelatihan skill, dan kompetensi BLK Subang,” tegasnya.
Kesempatan bekerja di pabrik BYD menjadi lebih besar karena jenama asal China itu mengucurkan dana segar, atau menambahkan nilai investasinya untuk memperluas kapasitas produksi produknya di dalam negeri.
BYD bukan hanya produksi mobil listrik murni berbasis baterai di Subang, namun mereka menambah investasi untuk melahirkan mobil hybrid dengan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Informasi itu disampaikan oleh General Manager BYD Asia Pacific Liu Xueliang saat menerima kunjungan Menteri Investasi dan Hilirasasi atau Kepala Badan Koodirnasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani saat kunjungan ke kantor pusat BYD di Shenzhen, baru-baru ini.
Liu mengatakan, sebagai salah satu pelaku utama dalam industri kendaraan listrik, BYD akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia mempercepat ekosistem kendaraan listrik dengan tambahan investasi baru.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi pada fasilitas pabrik BYD di Indonesia serta membuka peluang pengembangan teknologi seperti baterai untuk ragam kendaraan New Energy Vehicle termasuk EV dan PHEV,” ujar Liu, dikutip dari keterangannya,
Menurutnya penambahan kapasitas produksi tersebut diharapkan akan berkontribusi memenuhi kebutuhan pasar domestik, sekaligus memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, mendukung potensi negara Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara.