Jumlah SPKLU di Indonesia Terus Bertambah

SPKLU mobil listrik
Sumber :
  • Terra Charge

Jakarta, VIVA – Jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan seiring dengan bertumbuhnya popularitas kendaraan listrik (EV).

Salah satu pelaku utama dalam pengembangan infrastruktur ini adalah Terra Charge, penyedia SPKLU asal Jepang yang memulai operasinya di Indonesia pada Agustus 2024.

Dalam waktu empat bulan, perusahaan ini telah mencapai lebih dari 10% dari target ambisiusnya untuk mendirikan ribuan stasiun pengisian di berbagai wilayah di Tanah Air.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan penjualan 50 ribu kendaraan listrik pada 2024 dengan menawarkan berbagai insentif, seperti pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 1% dan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Ilustrasi mengecas mobil listrik di SPKLU

Photo :
  • Terra Charge

Langkah ini telah mendorong peningkatan penjualan kendaraan listrik hingga 177% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, kemajuan tersebut menuntut pengembangan infrastruktur yang memadai, termasuk jaringan pengisian daya yang mudah diakses.

Managing Director Terra Charge Indonesia, Go Suzuki, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis, seperti pengembang properti dan komunitas bisnis, untuk memperluas jaringan pengisian daya.

"Dalam waktu singkat, kami berhasil membangun kemitraan dengan lokasi-lokasi strategis, seperti Plaza Mandiri, Chillax Sudirman, dan Sheraton Hotel," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Kamis 12 Desember 2024.

Beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Bali, kini memiliki SPKLU dengan standar kualitas Jepang yang menawarkan kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik.

Pada 2025, Terra Charge berencana mempercepat pemasangan SPKLU baru di berbagai kota besar. Dengan pertumbuhan pengguna yang mencapai lebih dari 20% sepanjang 2024, perusahaan ini optimistis dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem kendaraan listrik Indonesia.

Selain itu, inovasi berbasis kebutuhan pelanggan, seperti pengembangan aplikasi dan integrasi teknologi mutakhir, akan terus menjadi prioritas.