Eks Bos Honda Sebut Marc Marquez dan Bagnaia Bisa Ribut Jika Ducati Lakukan Ini

Marc Marquez Ducati Corse
Sumber :
  • Crash.net

VIVA – Marc Marquez akan menjadi rekan satu tim Francesco Bagnaia di Ducati Corse sampai dua musim ke depan, atau periode 2025-2026. Adanya dua matahari di dalam tim pabrikan tentu ada sisi positif, dan negatifnya.

Salah satunya perbedaan pendapat antar pembalap terkait proses pengembangan motor yang sempat dikhawatirkan pabrikan Ducati saat Marc Marquez mencoba Desmosedici GP24 dan Desmosedici GP25.

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez

Photo :
  • Crash.net

Di lain sisi Francesco Bagnaia merupakan murid terbaik Valentino Rossi, di mana sang guru adalah musuh Marc Marquez. Kemudian, secara pengelaman, dan titel juara keduanya punya perbedaan yang mencolok.

Maka tidak heran banyak pihak khawatir jika Ducati menggabungkan dua matahari di dalam tim akan menjadi petaka. Bahkan mantan bos Honda, Livio Suppo punya prediksi keduanya bisa ribut jika ada kesalahan.

Livio Suppo menyebut Marc Marquez dan Francesco Bagnaia adalah pembalap terkuat, perlu ada keseimbangan terkait perlakuan Ducati di dalam tim mereka agar tidak terjadi salah paham.

“Seorang pembalap seperti Marc yang sangat karismatik, jadi mereka akan harus bersikap baik di dalam garasi Ducati dengan tidak membiarkan Pecco merasa bahwa mereka mencintai Marc,” ujarnya, dikutip GPOne, Kamis 28 November 2024.

Sementara Pecco Bagnaia, menurutnya sudah membuat motor Ducati menjadi lebih kencang sampai saat ini, dan merebut gelar juara dunia dua kali berturut-turut meskipun masih kalah banyak dari baby alien yang sudah menyandang 6 kali juara MotoGP saat bersama Repsol Honda.

“Artinya Pecco itu sangat kencang, dan jika dia belajar untuk membuat lebih sedikit kesalahan, akan sangat sulit dikalahkan. Jadi ini akan jadi tim yang tidak mudah untuk diatur, tapi sudah pasti tim yang sangat kuat,” tuturnya.

Meski belakangan ini kedua pembalap tersebut terlihat akur saat uji coba pertama di Sirkuit Catalunya, namun sebelum Ducati Corse memutuskan memilih Marc, Pecco sempat menyinggung bahwa Enea Bastianini lebih cocok jadi rekan satu timnya.

Namun kenyataannya berbeda, performa Marc menunggangi Desmosedici GP23 berhasil menarik perhatian pabrikan merah tersebut. Terlebih sampai akhir musim baby alien bersama Gresini Racing menjadi juara ketiga.

Menyatukan dua matahari di dalam tim sudah pernah terjadi sejak beberapa tahun lalu, seperti yang dialami Yamaha pada 2008 dengan merekrut Jorge Lorenzo, padahal sudah ada Valentino Rossi di dalamnya.

Alhasil mereka bersaing di lintasan. Tidak terjadi kerja sama tim yang baik antar kedua pembalap tersebut, hingga akhirnya Rossi marah besar kepada Yamaha saat memutuskan Lorenzo menjadi rekan setimnya.