Jatuh 2 Kali di MotoGP Jepang, Pedro Acosta Ungkap Kesialan yang Menimpanya
- MotoGP
VIVA – Pedro Acosta ketiban sial di MotoGP Jepang. Pembalap Red Bull Gasgas Tech3 itu dua kali jatuh, pertama saat sprint race, dan kedua saat balapan berlangsung di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu 6 Oktober 2024.
Kesialan tersebut membuatnya gagal mendapatkan poin, padahal saat sesi latihan bebas Pedro Acosta menjadi yang tercepat dibandingkan pembalap lain seperti Marc Marquez, Jorge Martin, Francesco Bagnaia.
Mengawali balapan dengan sempurna membuatnya percaya diri bisa masuk podium dua kali, baik saat sprint race, atau race. Tapi sayangnya pembalap 20 tahun itu tidak mampu mengkontrol KTM RC16 tunggangannya.
Saat balapan 13 lap berlangsung di Sabtu, 5 Oktober 2024, Pedro Acosta mendominasi jalannya balapan. Berada di depan setelah mendahului Francesco Bagnaia membuatnya yakin akan jadi yang tercepat.
Mengingat gap waktunya dengan juara dunia dua kali itu cukup jauh saat sprint race berlangsung, tapi sayangnya saat tersisa 4 lap lagi, Pedro Acosta tergelincir di tikungan 14 hingga keluar lintasan.
Alhasil balapan singkat itu dimenangkan Pecco Bagnaia, diikuti Enea Bastianini, dan Marc Marquez ketiga. Menanggapi kesialannya tersebut, pembalap 20 tahun itu mengaku ada kesalahan yang dibuatnya.
“Bagaimanapun juga itu adalah kesalahan dari pihak saya. Sulit untuk mengatakan sesuatu tentang ini. Memang benar bahwa itu sangat dekat, mati kita coba lagi di Australia,” ujarnya dikutip Crash.net, Senin 7 Oktober 2024.
Setelah gagal di sprint race, pembalap paling muda di kelas raja tersebut kembali tersungkur saat race kemarin. Padahal balapan baru erjalan dua putaran, namun dia tergelincir saat menempati posisi tiga besar.
“Bagi saya perasaannya benar-benar mirip dengan kemarin. Sulit untuk menerima kekalahan itu. Mari kita coba lagi di Australia karena kita semakin dekat,” tuturnya.
MotoGP Australia akan berlangsung 20 Oktober, dan di Sirkuit Philip Island pembalap tim satelit KTM itu akan menebus kesalahannya saat di Motegi.
“Australia biasanya merupakan trek yang cukup cepat. Kita bisa melihat apa yang brad lakukan musim lalu untuk ini. Mari kita lihat bagaimana aspalnya, dan bagaimana bannya,” kata pembalap rookie tersebut.
Kesalahan, atau kecerobohan yang diperbuat di MotoGP Jepang tentu menimbulkan kekesalan tersendiri buat tim yang terlibat. Tapi menurut Manajer Tim Tech3, Nicolas Goyon, hal itu jadi pengalaman pembalap.
“Pedro senang dengan motornya, dan cara semuanya bekerja sehingga DNF (gagal finis) sulit, terutama saat bertarung di depan. Kami harus belajar dari kesalahan kami, dan sayayakin ini akan mebuatnya menajdi pembalap yang lebih kuat,” kata Nicolas.