Tren Modifikasi Ini Berkembang Pesat di Indonesia
- Dok: IMX
Jakarta, 25 Januari 2024 – Industri modifikasi otomotif di Indonesia terus berkembang pesat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah peserta dan nilai transaksi di berbagai acara yang digelar.
"Setiap tahun selalu naik terus jumlah peserta, nilai transaksi semakin besar. Jadi dari situ, mungkin terliha indikasinya industrinya semakin maju," ujar pendiri National Modificator and Aftermarket Association atau NMAA, Andre Mulyadi, dikutip VIVA Otomotif di Jakarta.
Menurut Andre, salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri modifikasi otomotif Indonesia adalah minat masyarakat yang tinggi terhadap personalisasi dan modifikasi kendaraan. Selain itu, industri modifikasi otomotif Indonesia juga didukung oleh pertumbuhan industri otomotif nasional.
"Karena pertumbuhan industri otomotif nasional juga bagus, jadi naturally industri modifikasinya juga ikut bagus," tuturnya.
Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi, NMAA mendorong para modifikator untuk melakukan konversi mobil ke kendaraan listrik.
"Ada area khusus di acara untuk modifikasi EV. Jadi, ada mobil konversi, EV modifikasi. Harapannya teman-teman modifikator enggak cuma modifikasi estetika aja tapi juga bisa melakukan konversi," ungkapnya.
Namun, Andre mengakui bahwa konversi mobil listrik memang masih mahal, terutama karena harga baterai yang masih tinggi.
"Mungkin kalau saat ini masih mahal di baterai, karena belum ada di lokal. Jadi, itu yang bikin konversi dibandingkan modifikasi mesin biasa harganya jadi lebih mahal," jelasnya.
Selain konversi, sektor modifikasi otomotif yang juga berkembang pesat adalah car care dan industri lampu.
"Salah satunya yang sederhana kayak car care, spray wax, itu orang bisa DIY (Do It Yourself), jadi tinggi banget. Salah satu yang menarik juga industri lampu, sebelumnya mungkin enggak masuk hitungan. Sekarang mungkin jadi salah satu yang penjualannya paling besar,” kata Andre.
Di sektor mobil listrik, NMAA berharap agar para pabrikan dapat berkolaborasi dengan modifikator untuk menyediakan aksesori dan suku cadang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Masyarakat ingin personalisasi, enggak cuma ingin modifikasi yang terlalu OEM,” ujarnya.