Gaji Pekerja di Pabrik Tesla Rp21 Juta per Bulan, Banyak Bonusnya
- Carnewschina
VIVA Otomotif – Tesla baru saja mengumumkan pembangunan pabrik baru di Shanghai, China. Fasilitas ini akan memproduksi baterai komersial super besar bernama Megapack.
Pengumuman tersebut dibuat selama acara penandatanganan proyek yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan CEO Tesla, Elon Musk, di Shanghai pada akhir pekan lalu.
Pabrik baru ini akan melengkapi kapasitas pabrik Megapack yang berada di California, Amerika Serikat dan proses produksi diharapkan bisa dimulai pada kuartal dua 2024.
Baterai Megapack dirancang sebagai baterai raksasa yang dapat membantu menstabilkan jaringan energi. Setiap unit Megapack dapat menyimpan 3 MWh energi untuk memenuhi permintaan listrik rata-rata selama satu jam dari 3.600 rumah tangga.
Dikutip dari laman Carnewschina, Kamis 20 April 2023, pabrik baru di Shanghai awalnya akan memproduksi 10.000 baterai Megapack per tahun, setara dengan sekitar 40 GWh penyimpanan energi, yang akan dijual di seluruh dunia.
China adalah pasar yang penting bagi Tesla, dan pabrik baru ini akan menjadi pabrik penyimpanan super tenaga global kedua setelah pabrik di California.
Tesla telah membangun pabrik mobil sepenuhnya miliknya di pinggiran kota Shanghai, yang memproduksi hampir 711.000 mobil tahun lalu, atau sekitar 52 persen dari produksi globalnya.
Namun, pertumbuhan Tesla di China tidak selalu mulus, dengan penurunan harga di China yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pemilik mobil. Ekspansi pabrik Tesla di Shanghai juga telah ditunda.
Perusahaan dikabarkan sedang membuka lowongan kerja besar-besaran, untuk berbagai posisi mulai dari pekerja biasa hingga level manajer dan insinyur.
Gaji dasar rata-rata kelas pekerja Tesla di pabrik baru yakni 5.000 Yuan atau setara Rp10,8 juta per bulan, ditambah beberapa bonus, tunjangan dan lembur sehingga totalnya bisa mencapai 10 ribu Yuan atau sekitar Rp21,6 juta per bulan.
Menurut data pemerintah Shanghai, rata-rata gaji di wilayah mereka pada tahun 2022 adalah 96.011 Yuan dan Tesla berani membayar 20 hingga 25 persen lebih tinggi dari rata-rata.