Ada Informasi Baru soal Insentif Kendaraan Listrik

VIVA Otomotif: Motor listrik hasil konversi
Sumber :
  • Dok: Kementerian ESDM

VIVA Otomotif– Pemerintah berencana memberi subsidi kendaraan listrik, kepada masyarakat yang membutuhkan kendaraan untuk kegiatan sehari-hari. Hal itu sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat adopsi transportasi pribadi yang ramah lingkungan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa percepatan adopsi kendaraan listrik berbasis baterai dan peraturan terkait akan segera difinalkan dalam waktu dekat.

Terkait besaran insentif, Menko Luhut mengatakan bahwa untuk subsidi motor listrik angkanya ada di bawah Rp10 juta dan diprioritaskan untuk mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah.

“Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru, dan nanti akan diumumkan semua. Nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” ujarnya belum lama ini.

Motor Listrik Gesits.

Photo :
  • Antara.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana menuturkan bahwa pemerintah juga akan memberikan insentif untuk konversi motor listrik.

“Pemerintah akan mengeluarkan dua insentif, satu adalah program insentif untuk motor listrik baru dan yang kedua program insentif untuk konversi dari motor berbahan bakar bensin ke motor listrik," tuturnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 1 Februari 2023.

Dadan mengungkapkan, bahwa Kementerian ESDM ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab dari program konversi motor berbahan bakar bensin ke motor listrik.

“Kementerian ESDM telah melakukan konversi motor BBM menjadi motor listrik, hingga mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan sejumlah 143 unit,” ungkapnya.

Melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Dadan mengatakan bahwa Kementerian ESDM menyelenggarakan Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik kepada 49 bengkel yang tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Pihaknya juga saat ini sedang menginventarisasi bengkel-bengkal yang mempunyai sertifikat untuk konversi, dan membuat rencana untuk melakukan pelatihan-pelatihan agar nanti jumlah bengkel semakin bertambah banyak.

"Arahan dari rakor (rapat koordinasi) kemarin, dilakukan di 10 kota besar di Indonesia. Jadi, kami akan lakukan hal ini untuk mempercepat program konversi,” jelasnya.