Tahun Lalu Banyak Orang Kredit Kendaraan Baru
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Keberadaan kendaraan baru saat ini mulai diperkenalkan kembali sekaligus dijual oleh perusahaan otomotif. Hal itu dikarenakan adanya permintaan oleh konsumen dalam membeli produk baru yang disematkan teknologi masa kini.
Bicara soal penjualan kendaraan baru, salah satu faktor dukungan untuk memudahkan calon konsumen yang ingin membelinya itu datang dari jasa pembiayaan. Diketahui, di Indonesia ada jasa yang menawarkan hal tersebut yakni Adira Finance.
Meski penjualan kendaraan masih dalam proses pertumbuhan, namun PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk telah mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 22 persen atau Rp31,7 triliun sepanjang tahun 2022.
Hal itu diungkap oleh Direktur Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi. Dia mengatakan dari pertumbuhan tersebut itu didominasi oleh pembelian kendaraan baru mulai dari mobil berkontribusi 35 persen atau Rp14,2 triliun dan motor 2,1 persen atau Rp11,4 triliun.
"Sepanjang tahun 2022, banyak masyarakat yang membeli mobil baru di pasar otomotif Indonesia. Kami secara finance mengalami kenaikan yang luar biasa, hal ini juga didukung oleh program-program yang kami tawarkan," ujar Swandajani di Jakarta Selatan, dikutip VIVA Kamis 5 Januari 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Portofolio Adira Finance, Harry Latif menambahkan bahwa pihaknya mengakui pertumbuhan mobil baru jauh lebih tinggi dibandingkan motor baru. Mereka mencatat mobil baru naik 40 persen atau jadi sebesar Rp 94 triliun.
"Sementara untuk mobil bekas juga mengalami kenaikan 25 persen jadi Rp 4,7 triliun, hal itu juga disebabkan dari kenaikan mobil baru. Namun untuk motor bekas kami sedikit turun, atau bisa dibilang stabil ya," tambahnya.
Perlu diketahui, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan penjualan mobil periode Januari hingga November 2022 mencatat total 942.499 unit (wholesales) dan 909.653 unit (retail sales).
Sekadar informasi, Adira Finance juga memberitahu kenaikan pembiayaan tersebut juga didukung oleh non-otomotif yang mencapai pertumbuhan 45 persen atau memberikan sumbangan sebesar Rp6,2 triliun.