Pakar Sebut 2 Dampak Naiknya Harga BBM di Indonesia

Ilustrasi SPBU
Sumber :
  • vstory

VIVA Otomotif– Masyarakat dibuat terhenyak, saat pemerintah belum lama ini menaikkan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter. Keputusan itu dibuat, demi mengurangi beban anggaran negara untuk subsidi BBM yang angkanya mencapai lebih dari Rp500 triliun.

Kenaikan harga BBM otomatis memberikan efek berganda pada kondisi perekonomian nasional. Pengamat ekonomi, Joseph M J Renwarin mengatakan bahwa ada dua dampak yang ditimbulkan.

"Ada dampak ekonomi, dampak psikologis. Kalau dampak ekonomi ya sebenarnya karena kenaikan BBM, sudah lama digaungkan oleh pemerintah bahwa akan terlalu berat subsidi Rp500 triliun," ujarnya, dikutip Jumat 28 Oktober 2022.

Sementara untuk dampak psikologis, Joseph menuturkan bahwa penyesuaian harga itu membuat masyarakat tetap terkejut meski mereka sudah mengetahui rencananya.

"Meskipun kita sudah tahu, kalau tiba-tiba dibilang naik itu pasti shock meskipun sebenarnya kenaikan BBM bukan baru sekarang," tuturnya.

Pengamat kebijakan publik, Davis Roganda. Davis mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM berdampak kepada daya beli masyarakat kecil. Solusi pemerintah yang membagikan Bantuan Langsung Tunai, dianggap sebagai social safety net atau jaring pengaman sementara.

BLT bisa dipakai untuk menyelamatkan mereka yang terdampak, akan membantu memulihkan daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan, sejauh ini BLT telah disalurkan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat per September dan Oktober 2022 dan total nilainya mencapai Rp6,2 triliun.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Puan Maharani mengaku mendukung keputusan kenaikan BBM, karena anggaran subsidi akan dialihkan dalam bentuk bantuan sosial berupa BLT. Dia memastikan, agar BLT ini bisa efektif dan tepat sasaran.

"DPR RI mendukung pemerintah untuk mengalihkan anggaran subsidi BBM dalam bentuk bantuan sosial bagi masyarakat, agar dapat diterima secara efektif dan tepat sasaran," kata Puan.

Davis menyarankan kepada DPR untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait BLT. Hal ini agar masyarakat tidak bingung, ketika ingin membelanjakannya.

"Jangan sampai masyarakat terima dapat duit, dia bingung. Kita dapat duit bingung, paling gampang ke mall atau mulai belanja-belanja di warung,” jelasnya.