Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Pelumas di Asia Pasifik
- Dok: Repsol Indonesia
VIVA Otomotif– Indonesia sejak era 1980-an sudah menjadi basis dari industri otomotif, di mana ada beberapa kendaraan yang diproduksi secara lokal diekspor ke beberapa negara.
Adanya kebijakan pemerintah dan didukung sumber daya manusia yang kompeten, membuat banyak perusahaan tertarik untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.
Saat ini, industri otomotif menjadi salah satu sektor usaha yang mampu berkontribusi besar pada perekonomian negara. Hal itu tidak hanya dilakukan oleh pabrikan kendaraan saja, namun juga komponen pendukungnya.
Salah satu contohnya, seperti yang dilakukan oleh Repsol. Perusahaan pelumas asal Spanyol tersebut berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka, untuk memenuhi pasar di Asia Pasifik.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, perusahaan yang namanya sangat dikenal di ajang balap MotoGP itu meningkatkan kualitas laboratorium yang telah dirampungkan pada tahun lalu, serta mengembangkan kapasitas produksi dan penyimpanan produk yang diharapkan rampung dalam tahun ini.
Tidak hanya menjamin pasokan produk, Repsol Indonesia juga berkomitmen untuk terus berinovasi mengembangkan jenis-jenis produk yang lebih sesuai dengan kondisi cuaca tropis di Asia.
“Kami menjamin pasokan pelumas Repsol akan tersebar merata ke seluruh Indonesia, dengan mengutamakan kualitas dan layanan purna jual yang efektif,” ujar Head of Commercial Industrial Segment pelumas Repsol Indonesia, Awan Kurniaty melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 16 September 2022.
Baru-baru ini, mereka juga menggelar workshop sebagai forum diskusi penerapan pelumas industri, khususnya segmen perkebunan dan pembangkit listrik. Acara ini pertama kali dilaksanakan, dan secara rutin akan diselenggarakan kembali guna menjangkau berbagai segmen lainnya.
“Forum ini diharapkan dapat membangun komunikasi yang lebih erat dengan konsumen industri, sehingga pelumas Repsol dapat menyediakan produk yang berkualitas secara tepat guna dengan harga kompetitif,” tutur Chief Executive Officer pelumas Repsol Indonesia, Tony Legi.