Presiden Jokowi Tak Lama Lagi Resmikan Pembangunan Sirkuit F1

Denah lokasi sirkuit F1 di Bintan, Kepulauan Riau.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Otomotif – Dalam waktu yang tak lama lagi, Presiden Jokowi direncanakan akan meresmikan pembangunan sirkuit yang nantinya bisa digunakan untuk ajang balapan Formula One alias F1.

Lokasi sirkuit tersebut berada di daerah Bintan, Kepulauan Riau. Presiden Joko Widodo akan menghadiri upacara peletakan batu pertama alias groundbreaking, pada akhir Juli 2022 mendatang.

Nanti di Bintan, Presiden Jokowi akan didampingi Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), bersama Gubernur Kepri.

"Mohon doa restu, sehingga tahun depan kita punya Sirkuit Formula 1 dan bisa berkolaborasi dengan Singapura, sehingga (F1) Singapura tutup, adanya di Indonesia," ungkap Junaedi Elvis, Ketua Hubungan antar Lembaga IMI, dikutip Jumat 22 Juli 2022.

GP F1 Singapura

Photo :
  • Singapore GP

Sebagai informasi, Sirkuit Bintan ini dibangun di lahan seluas 237 hektare, pihak Populous dipercaya sebagai konsultan internasional dari Inggris yang menangani lansekap desain kawasan sirkuit sudah mematangkan Detail Engineering Design (DED), termasuk desain lintasan/track sirkuit.

"Direncanakan di lintasan sirkuit ada 17 tikungan untuk motor roda dua, dan 18 tikungan untuk Formula 1. Tim konsorsium saat ini sedang mematangkan rencana pengembangan bisnis di kawasan Bintan International Circuit," kata Bamsoet.

Menurutnya, kehadiran Bintan International Circuit sebagai Sirkuit Formula 1 di Indonesia ini nantinya akan mendatangkan banyak sekali keuntungan. 

Selain meningkatkan gairah balap mobil dalam peningkatan prestasi atlet, juga bisa menyerap lapangan pekerjaan sekaligus menjadi penggerak ekonomi Kepulauan Riau dan nasional.

"Sebagai gambaran, penyelenggaraan Formula 1 di Montreal dikabarkan bisa membuka 640 lowongan pekerjaan di Kota Quebec dan sekitarnya. Secara aktivitas dan operasional sirkuit, menyumbang 9.100 lowongan pekerjaan di regional Austin. Menghasilkan perputaran uang untuk menggaji para pekerjanya mencapai US$ 306 juta," pungkasnya.