Tim yang Disokong BUMN Masih Punya Hutang Sama Pembalap Indonesia
- Pertamina Mandalika SAG Stylobike Euvic
VIVA – Dimas Ekky, pembalap Indonesia yang musim lalu balapan di CEV Moto2 curhat soal haknya yang belum dipenuhi oleh Pertamina Mandalika SAG Stylobike Euvic Team.
Dimas Ekky yang bertemu dengan VIVA Otomotif cerita panjang, soal haknya yang belum diterima hingga hari ini.
"Jadi awalnya saya mau dibayar per periode, tapi akhirnya saya dibayar per bulan, dari 12 bulan kontrak tim masih kurang bayar dua bulan," bilang Dimas Ekky.
Selain itu, Dimas Ekky bercerita timnya juga belum bayar biaya pesawat selama balapan, dan biaya hidup selama di Eropa.
Menurut Dimas Ekky, persetujuan antara dirinya dengan tim adalah untuk biaya tiket pesawat dan biaya hidup, Dimas Ekky harus membayar terlebih dahulu baru nanti akan dibayar oleh tim.
"Jadi kontraknya saya bayar dulu tiket pesawat, dan biaya hidup selama saya balapan di Eropa, tapi hingga kini saya belum dibayar," curhat pembalap asal Depok ini.
Lebih miris lagi, ternyata selama balapan satu musim 2021 di Eropa Dimas Ekky tidak memiliki asuransi.
Apalagi pada seri terakhir Dimas mengalami cedera, tapi Simas kecewa karena tim tidak memerhatikan dirinya, sampai Dimas bingung harus bagaimana.
"Saya kecewa karena saya merasa keselamatan saya diremehkan, padahal balapan motor ini punya resiko yang besar," bebernya.
Nah pada ajang MotoGP Indonesia, Dimas Ekky bertemu dengan perwakilan tim Mandalika Racing Team, dari pihak tim berjanji mereka akan membereskan kekurangan hak Dimas Ekky yang belum dibayar.
"Tadi saya sempat bertemu dengan perwakilan tim, mereka sih bilangnya akan dibereskan," pungkasnya.