Bobotnya Terus Bertambah, Ini yang Bikin Mobil Formula 1 'Gendut'

GP Formula F1 Spanyol
Sumber :
  • Twitter/F1

VIVA – Semenjak mobil Formula 1 alias F1 memberlakukan mesin turbo hybrid pada tahun 2014, hingga tahun 2022 ini bobotnya selalu bertambah. Enggak tanggung-tanggung selama sembilan tahun bobotnya naik hingga 105 kg.

Musim 2014 bobot mobil Formula One hanya 609 kg, pada tahun 2022 mendatang berat mobil mencapai 795 kg, dengan diperkenalkannaya regulasi baru mulai 2022, yang menitikberatkan pada aerodinamika dan perhitungan downforce baru.

Bagian mesin menjadi penyumbang terbesar dari bertambahnya bobot mobil, karena terdapat elemen-elemen pada power unit (PU) seperti mesin bakar (Internal Combustion Engine/ICE), Motor Generator Unit Heat (MGU-H) dan Kinetic (MGU-K), hingga Energy Store (ES), membuat mesin hybrid jauh lebih berat dibanding mesin V8 Naturally Aspirated/NA yang dipakai sampai 2013 yang membuat bobot minimum mobil hanya 642 kg.

Berat PU yang terbuat dari berbagai material yang sangat mahal, juga dibatasi minimum 150 kg dengan komposisi bobot baterai minimal harus antara 20 sampai 25 kg sementara MGU-K tidak boleh di bawah 7 kg dan MGU-H di bawah 4 kg.  

Memang banyak aspek lain yang membuat mobil F1 makin 'gendut', salah satunya peningkatan standar keselamatan balap yang terus ditingkatkan secara bertahap, seperti pelindung pembalap yang disebut Halo di atas kokpit mobil yang mulai diterapkan pada 2018.

Perubahan aturan yang terkait downforce di F1 juga diikuti perubahan ukuran ban dan pelek dari 13 inci menjadi 18 inci. Perubahan ukuran ban ini diikuti penggunaan wheel cover sehingga menambah bobot mobil sekira 43 kg.

Dengan ukuran ban yang lebih besar, perubahan juga dilakukan pada sistem pengereman. Cakram yang lebih besar serta penyesuaian kaliper diperkirakan menambah berat mobil sekira 3 kg. Penambahan berat ini sangat memengaruhi karakter dan handling mobil.

Apalagi mobil F1 harus mampu lebih responsif saat mengubah arah. Pasalnya, single-seater yang baru (F1 2022) akan agak sulit dikendarai dalam kondisi lambat dan bakal lebih menguras fisik pembalap.