Sepeda Masuk Tol Bisa Bikin Kecemburuan Sosial

Ilustrasi bersepeda
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Animo pengguna sepeda yang begitu tinggi, membuat Pemerintah Provinsi DKI mengusulkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk mengalokasikan sebagian dari jalur jalan tol menjadi jalur khusus sementara.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa usulan itu sudah mendapatkan dukungan persetujuan dari berbagai instansi terkait, seperti Badan Pengatur Jalan Tol dan Korps Lalu Lintas Polri.

Baca juga: Apakah Layak Mengubah Undang-Undang demi Pesepeda?

Namun, tidak semua pihak setuju dengan rencana tersebut. Salah satunya, pengamat otomotif yang juga Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. Ia mengatakan, bahwa keamanan menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan saat berada di jalan bebas hambatan.

Menurutnya, jika memang mau tetap dijalankan, harus dibuat pengaman khusus. Sehingga, tidak ada interaksi langsung antara pesepeda dengan kendaraan lain yang melaju lebih kencang.

“Kalau dibuat koridor khusus, wajar. Koridor permanen, bukan safety cone, dengan sesuai keamanannya,” ujarnya kepada VIVA Otomotif, Rabu 2 September 2020.

Jusri mengungkapkan, jika sepeda diizinkan masuk ke jalan tol maka akan menimbulkan kecemburuan sosial. Terutama, bagi para pengguna sepeda motor yang jumlahnya saat ini sangat banyak.

Selama ini, kata dia, beberapa pengguna motor sudah sejak lama mengusulkan agar mereka diizinkan menggunakan akses jalan bebas hambatan di Jakarta. Tapi, hingga kini belum juga diberikan izin.

“Itu Pak Bamsoet (Ketua MPR, Bambang Soesatyo) dari dulu minta izin agar motor gede bisa masuk tol. Tapi, sampai sekarang belum dikasih izin,” jelasnya.