Pakar: Sepeda Masuk Tol Sama dengan Pemangkasan Populasi Warga
- Pixabay/ Skeeze
VIVA – Animo pengguna sepeda yang begitu tinggi, membuat Pemerintah Provinsi DKI mengusulkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk mengalokasikan sebagian dari jalur jalan tol menjadi jalur khusus sementara.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa usulan itu sudah mendapatkan dukungan persetujuan dari berbagai instansi terkait, seperti Badan Pengatur Jalan Tol dan Korps Lalu Lintas Polri.
Baca juga: Dishub Beri Bocoran Kapan Ganjil Genap Motor Mulai Berlaku di Jakarta
Namun, Pengamat otomotif yang juga Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menyatakan bahwa mengizinkan sepeda masuk ke jalur tol sama saja dengan memangkas populasi warga Ibu Kota.
“Itu sama saja pemangkasan populasi masyarakat Jakarta. Pesepeda rentan keseimbangan, ketika kayuhan melemah atau berkurang, yang terjadi adalah penurunan kecepatan, kemudian hilangnya keseimbangan,” ujarnya kepada VIVA Otomotif, Jumat 28 Agustus 2020.
Menurut Jusri, ukuran ban sepeda yang kecil membuat alat transportasi itu sangat rentan mengalami kecelakaan. Bahkan, melindas benda kecil saja bisa berujung pada insiden.
“Belum lagi soal ketertiban, ada yg tidak tertib. Misalnya ada mobil mogok atau ada yang berhenti, sehingga harus keluar dari jalur yang hanya dibatasi safety cone. Bayangkan, dari belakang muncul kendaraan bermotor yang melaju kencang,” tuturnya.
Itu sebabnya, ia mengaku sangat tidak setuju apabila ide membuat lajur khusus sepeda di jalan tol benar-benar diterapkan. Jika memang mau tetap dijalankan, harus dibuat pengaman khusus. “boleh saja, selama tidak ada interaksi dengan kendaraan bermotor,” jelasnya.