Gaikindo Bingung Jokowi Minta Bahan Bakar B50 Diterapkan Akhir 2020

Minyak kelapa sawit (CPO) campuran Biodiesel.
Sumber :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

VIVA – Presiden Joko Widodo meminta penerapan biodiesel 30 persen dalam campuran bahan bakar minyak jenis solar atau B30, pada awal Januari 2020. Bahkan, Kepala Negara juga meminta pada akhir 2020 sudah melompat ke B50. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mengaku bingung merespons keinginan Jokowi tersebut. Anggota Kompartemen Transportasi, Lingkungan dan Infrastruktur Gaikindo, Andi Tauji, mengatakan pihaknya memang sudah menyatakan siap melaksanakan mandatori B30 di awal tahun 2020, tapi untuk B50 dia masih ragu apakah target itu realistis.

"Banyak faktor yang harus dipertimbangkan," kata Andi di kantor Balitbang ESDM, Jakarta, Kamis, 5 September 2019. 

Dia mengaku sempat ditanyakan oleh salah satu pihak dari Jepang terkait pernyataan tersebut. Akan tetapi, dia mengaku belum tahu secara rinci bahan bakar apa ke depannya yang diinginkan Presiden.

"B100 atau B50 itu bahan bakarnya mau seperti apa. Apakah ini tetap Fame (Fatty Acid Methyl Ether) pure (murni) atau ada green diesel, atau istilahnya itu RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil) atau bahan bakar lain," katanya. 

Jika memang ingin melompat ke B50 atau bahkan B100, dia mengatakan, jenis mesin kendaraan yang nanti dibuat industri agar jangan sampai jauh dari spesifikasi B5 atau B7,5 yang telah dilakukan pada 2006 lalu. Menurutnya, penerapan campuran minyak sawit ke solar sampai pada B50 itu menurutnya hal yang luar biasa.

"B20 pun itu yang (Indonesia yang) pertama di dunia," katanya. (ase)