Mudik Pakai Cara Ini Berpotensi Lolos dari Cegatan
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA – Presiden Jokowi resmi melarang warga untuk pulang kampung, pada musim mudik tahun ini. Hal itu dilakukan, untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kemenhub, Sigit Irfansyah menjelaskan, bahwa nantinya akan ada penyekatan di titik-titik tertentu, yang berfungsi mencegah warga untuk mudik.
“Tidak ada penutupan jalan tol, yang ada adalah penyekatan. Mulai tanggal 24 April, jalan arteri dan tol,” tuturnya melalui videoconference di acara yang diinisiatif oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rabu 22 April 2020.
Sigit mengungkapkan, bahwa Kemenhub sudah menyiapkan dua skenario untuk menghadapi mereka yang masih nekat pulang ke kampung halaman.
Baca juga: Tesla Model 3 Jadi Mobil Commando Tetangga Indonesia
“Kalau sanksi yang sekarang itu, 24 April sampai 7 Mei, putar balik. Apakah nanti dibutuhkan sanksi yang tegas? Kalau nanti sampai 7 Mei banyak orang yang maksa keluar dari wilayah PSBB, tentu akan ada sanksi tegas,” jelasnya.
Meski sudah menyiapkan skenario, namun Sigit mengaku bahwa potensi warga lolos dari cegatan masih ada. Terutama, mereka yang menggunakan alat transportasi pribadi berupa sepeda motor.
“Ada titik-titik tertentu yang tidak bisa kami awasi. Pemudik sepeda motor itu cukup besar jumlahnya. Potensi mereka untuk lolos dari pencegatan juga cukup besar. Itu yang sedang kami diskusikan,” ujarnya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan, kata Sigit, yakni dengan mengerahkan Dinas Perhubungan Daerah untuk melakukan sosialisasi.
“Kami dibantu Dishub daerah di tempat mereka datang, dengan prosedur operasional standar yang jelas masalah karantina, isolasi mandiri,” jelasnya.