Bukan Mobil Keluarga Lho yang Bikin Suzuki Laris di Indonesia
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Kiprah Carry sebagai kendaraan niaga telah dikenal oleh masyarakat di seluruh nusantara. Sebab, mobil lansiran Suzuki itu telah menemani beragam aktivitas untuk mengangkut barang maupun penumpang sejak 1976.
Setelah bertahun-tahun hadir dalam model yang sama, pada April tahun lalu, PT Suzuki Indomobil Sales menghadirkan generasi terbaru Suzuki Carry pikap. Tampilan dan fiturnya jauh berubah dari versi lawas.
Model baru kendaraan niaga tersebut kini memiliki sedikit moncong di bagian depan. Dimensi Carry Pick Up terbaru, yakni panjang 4.195 mm, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.910 mm. Dalam kondisi standar, baknya bisa mengangkut beban hingga 1 ton.
Tak hanya dikenal kemampuannya untuk membawa barang, Carry juga menjadi penopang utama untuk penjualan mobil Suzuki di Indonesia pada tahun 2019. Dari data, SIS pada tahun lalu menjual 102.865 mobil baru di Tanah Air.
Baca juga: Mobil Masa Depan Kian Canggih, Pintunya Bisa Dibuka Pakai Handphone
Presiden Direktur SIS, Seiji Itayama mengatakan, kendaraan niaga yang sudah diproduksi lokal itu dijual sebanyak 54.943 unit. Sementara produk mobil keluarga, Suzuki All New Ertiga mencatat penjualan 26.377 unit.
"Pencapaian angka penjualan ini membuktikan bahwa Suzuki masih menjadi mobil pilihan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin 10 Februari 2020.
Selain menjual ratusan ribu unit mobil baru, Service Department Head SIS, Riecky Patrayudha mengatakan, sepanjang tahun lalu layanan purnajual Suzuki berhasil mengundang 1 juta unit kendaraannya, untuk kembali melakukan perawatan berkala serta perbaikan di bengkel resmi.
Kenaikan terbesar untuk layanan purnajual ini, kata dia, justru bukan di segmen kendaraan penumpang, melainkan di mobil niaga Carry yang para pemiliknya mulai sadar untuk kembali ke bengkel resmi.
"Servis di bengkel resmi bukan mahal, tetapi dikerjakan sesuai dengan standar kami, jadi enggak bisa dikomparasi dengan bengkel non resmi. Kami coba jelaskan ke pelanggan, parawatannya dan apa yang akan diganti sesuai persetujuan konsumen," tuturnya.