Jokowi Bakal Pakai Mobil Dinas Baru, Nasib yang Lama Bagaimana?
- Youtube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo akan mendapatkan kendaraan dinas baru, yakni sedan Mercedes-Benz S600 Guard. Mobil buatan Jerman itu dipesan khusus oleh Pemerintah, mengikuti standar keamanan pemimpin negara.
Butuh waktu sekitar 6 bulan untuk membuat mobil Mercedes-Benz S600 Guard. Kendaraan dinas baru ini diinformasikan sudah siap dikirimkan, dan rencananya bisa dipakai oleh Jokowi mulai tahun depan.
Sampai saat ini Jokowi masih memakai kendaraan dinas warisan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Mobil yang menemani aktivitas Jokowi saat ini, diproduksi tahun 2008, dan sudah berkali-kali mengalami kendala teknis
Jika sudah menggunakan kendaraan dinas baru, bagaimana nasib mobil dinas lama? Deputy Director Sales Operation and Porduct Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Karyanto Hardjosoemarto mengatakan, pengaturan kendaraan dinas bekas dilakukan oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sebab, kata Dia, semua mobil-mobil dinas akan dikelola negara, sebagai bagian dari barang inventaris. Bahkan, bukan mustahil jika suatu saat dimasukan museum sebagai bagian dari perjalanan Presiden.
"Pengaturan mobil dinas ini semua di Setneg, jadi tidak ada pengaturan dari Mercedes-Benz untuk dijual dan sebagainya," tuturnya di Jakarta, Rabu 11 Desember 2019.
Sementara itu, Kepala Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara, Piping Supriatna mengatakan, sampai saat ini tidak ada rencana untuk menjual, atau bahkan melelang mobil dinas presiden Jokowi yang dipakai saat ini.
"Mobil yang sekarang kemungkinan akan dipakai sebagai kendaraan cadangan. Untuk teknisnya, nanti Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) yang akan mengatur ya," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 11 Desember 2019.
Menurut Piping, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan agen resmi Mercedes-Benz di Indonesia terkait kesiapan mobil dinas baru itu, termasuk kedatangannya ke Tanah Air. Rencananya, kata Dia, mobil tiba akhir bulan ini.
“Rencananya tiba akhir Desember 2019, dan akan mulai dipakai presiden tahun depan. Sebab, kami masih harus melakukan pengecekan berupa proses serah terima dan sebagainya,” ucapnya.