Terios 7 Wonders Kolaka: Menelusuri Jejak Nikel
- Dok: ADM
VIVA – Setiap tahun, PT Astra Daihatsu Motor menggelar petualangan mengunjungi wonders atau keajaiban yang ada di seluruh Indonesia. Keajaiban yang dimaksud, yakni tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, namun masih jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu, tujuan dari Terios 7 Wonders adalah untuk membuktikan ketangguhan sport utility vehicle Daihatsu Terios. Rute yang ditempuh tidak selalu aspal mulus, terkadang jalur tanah dan berbatuan.
Tahun ini, petualangan digelar sebanyak tiga kali. Pertama, rombongan diajak menelusuri keindahan alam di Bengkulu, termasuk melihat secara langsung bunga Rafflesia. Acara kedua diadakan di Pontianak, dengan rute melewati Perbatasan Entikong menuju Kuching, Malaysia.
Episode ke-3 dan terakhir, yakni mengeksplorasi alam Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Kolaka. Keajaiban pertama yang dikunjungi, yakni pusat pengolahan bijih feronikel milik PT Aneka Tambang atau Antam.
Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 13 November 2019. Usai transit di Makassar, rombongan kemudian terbang ke Kolaka. Sesampainya di Kota Kolaka yang merupakan Ibu Kota Kabupaten, kami bersama tim dari ADM disambut oleh perwakilan diler Daihatsu Makassar Raya Motor.
Setibanya di Antam, kami diajak mengenal bagaimana proses tambang dan pengolahan nikel di Pomalaa. Sebagai salah satu Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Antam mampu mengekspor 27 ribu ton feronikel setiap tahun ke berbagai belahan dunia, seperti India, China dan Korea.
Feronikel mengandung kurang lebih 35 persen nikel dan 65 persen besi. Hasil tambang ini merupakan bahan baku pembuatan baja nirkarat, atau biasa dikenal dengan nama stainless steel. Sebanyak 70 persen dari seluruh feronikel dipakai untuk keperluan itu, sementara sisanya dimanfaatkan untuk membuat baterai dan turbin.
Kenapa nikel dianggap sebagai sebuah keajaiban? Alasannya sederhana, hasil tambang itu membuat Indonesia ada di posisi enam dari 10 negara produsen nikel terbesar. Potensi cadangan nikel Indonesia kurang lebih 9 miliar metrik ton, atau setara dengan 23,7 persen cadangan dunia.