Alasan Orang Indonesia Belum Mau Beli Mobil via Online
VIVA – Hidup manusia semakin mudah dengan adanya jaringan internet. Di era digital saat ini, semua kebutuhan dan keinginan seseorang, bisa dibeli dengan menggunakan ponsel pintar maupun personal komputer yang terhubung dengan jaringan internet.
Meskipun saat ini banyak market place yang menawarkan produk barang dan jasa, membeli mobil baru nampaknya masih dilakukan dengan cara konvensional. Calon pembeli harus menyambangi diler resmi, untuk bisa melakukan uji coba dan melakukan transaksi pembelian unit yang diinginkan.
Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, pembeli mobil baru memanfaatkan media digital hanya untuk mencari informasi produknya saja. Untuk transaksi pembelian, tetap dilakukan di diler resmi dan tidak melalui market place.
"Barang elektronik kan uang yang dikeluarkan lebih murah. Kalau beli mobil, anggapannya masih kayak investasi. Dicari dulu semua informasi, kalau sudah oke dari online baru transaksi di diler," ujarnya di Jakarta, Senin 7 Oktober 2019.
Baca juga: DP murah untuk beli kendaraan bermotor kurang ampuh naikkan penjualan
Melihat kebiasaan pembeli mobil di Indonesia tersebut, kata Amel, Daihatsu ingin lebih mendekatkan diri kepada masyarakat termasuk kaum milenial melalui konten digital, yang diracik sedemikian menarik. Salah satu contohnya, film berseri 'Pergi Pagi Pulang Untung' yang tayang di YouTube melalui akun Daihatsu Sahabatku.
Tak hanya itu, informasi seputar produk mobil, tips and trick, talkshow, sampai hiburan berupa musik dan informasi soal liburan juga bisa didapatkan melalui akun resmi mobil merek Jepang tersebut. Jadi, masyarakat bisa lebih mengenal Daihatsu dan menjadikannya pilihan ketika hendak membeli mobil.
"Jadi tidak direct selling, lebih ke arah fun and entertertainment. Pada akhirnya nanti, penonton merasa dekat dengan Daihatsu. Lalu, saat mereka ingin membeli mobil bisa memilih Daihatsu sebagai kendaraannya," ucapnya.