Orang Indonesia Punya Mobil, tapi Beli Asuransi masih Pikir-pikir
- Zeinamegot
VIVA – Beragam cara dilakukan pemilik, untuk memproteksi mobil kesayangannya. Salah satunya, yakni membekali asuransi di kendaraan tersebut.
Dengan demikian, pemilik bisa merasa lebih aman saat berkendara di jalan raya. Sebab, banyak risiko yang bisa terjadi sewaktu-waktu, mulai dari sekadar menyenggol atau disenggol kendaraan lain, hingga pencurian.
Chief Executive Officer Asuransi Astra, Rudy Chen mengatakan, masih banyak pemilik mobil pribadi yang belum sadar, bahwa asuransi berfungsi sebagai perlindungan tambahan, dan akan membantu pemilik dalam kondisi darurat.
"Soalnya, mereka (pemilik kendaraan) merasa harus bayar, tetapi pemanfaatannya itu enggak langsung terlihat. Asuransi baru terasa, kalau sudah ada nabrak atau ada kejadian," ujarnya di Jakarta, Kamis 19 September 2019.
Baca juga: Negara-negara yang Jarang Diketahui Ini Pakai Mobil Buatan Indonesia
Menurutnya, saat ini sebagian besar pemakai asuransi perlindungan kendaraan adalah orang-orang yang melakukan pembelian dengan cara mencicil. Sebab, saat melakukan pembelian kredit, perusahaan pembiayaan sudah mengikutsertakan mobil tersebut dalam asuransi.
"Konsumen asuransi mobil, 60 sampai 70 persen masih dari leasing, sisanya pribadi. Untuk konsumen pribadi, yang kelas atas biasanya sudah sadar dan beli asuransi, yang menengah itu masih pikir-pikir, karena mereka banyak kebutuhannya," tuturnya.
Saat ini, kata Rudy, konsumen Asuransi Astra untuk kendaraan roda empat mencapai 400 ribu pelanggan. Untuk memberikan layanan terbaik, salah satunya dengan membuat aplikasi Garda Otocare 5.0, yang memungkinkan penggunanya melakukan transaksi pembelian produk otomotif lain untuk kendaraannya.
"Di dalam fitur Garda Mall, terdapat banyak produk otomotif, produk keuangan Astra Financial, bahkan lapak jual beli mobil bekas. Seperti belanja ke mall, tanpa harus keluar rumah," jelasnya.