Gara-gara AMMDes, Montir Desa Bakal Jadi Kawakan
- ANTARA Foto/Muhammad Iqbal
VIVA – Kementerian Perindustrian mulai memasyarakatkan penggunaan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan, atau yang biasa disingkat AMMDes. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Jokowi, pada pertengahan 2018.
Dengan adanya AMMDes, maka warga pedesaan tidak perlu lagi menggunakan gerandong, yang spesifikasinya dianggap tidak aman dan sudah ketinggalan zaman.
Sebagai langkah awal, Kemenperin menjalankan pilot project AMMDes yang didesain sebagai ambulans pengumpan, di Kabupaten Lebak, Banten. Alat serbaguna itu buatan PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, Tingkat kandungan lokal sebesar 90 persen.
Karena dioperasikan di daerah pelosok, maka ketersediaan bengkel dan suku cadang juga menjadi sorotan mereka. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor, Rio Sanggau.
“Kami akan mencari bengkel binaan. Akan kami beri pelatihan, bagaimana merawat AMMDes. Kami juga bantu dari sisi peralatan, karena kami tahu peralatan tidak lengkap,” ujarnya di Jakarta, Rabu 17 Juli 2019.
Terkait suku cadang, Rio memastikan bahwa hal itu bukan masalah. PT Astra Otoparts sebagai pemasok, siap melebarkan jaringan mereka, demi memudahkan pemilik AMMDes mencari onderdil yang dibutuhkan.
“Astra Otoparts mempunyai jaringan suku cadang. Di seluruh Jawa dan Bali, itu ada 12 ribu toko suku cadang. Nanti kami kerja sama dengan toko suku cadang terdekat, sesuai alat angkut apa yang ada di daerah itu,” tuturnya.
Keberadaan AMMDes, diklaim juga akan meningkatkan kemampuan teknisi daerah. Mereka akan diberi pelatihan, bagaimana cara melakukan servis yang sesuai standar.
“Alat angkut ini akan menambah pemasukan mereka. Kami akan latih mereka, sehingga tidak hanya bisa merawat AMMDes, tapi juga kendaraan lain,” ungkapnya. (kwo)